Waspadai Potensi Megathrust, Bukan Prediksi Terjadinya Gempa

IndonesiaVoice.com – Dalam beberapa waktu terakhir, pemberitaan terkait potensi gempa bumi megathrust dengan narasi “Tinggal Menunggu Waktu” ramai di berbagai media online dan media sosial, terutama di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menanggapi hal tersebut, Pusat Gempabumi Regional (PGR) VII memberikan klarifikasi untuk mencegah kesalahpahaman masyarakat.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan Pulau Jawa berada di pertemuan dua lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

Hal ini membuat aktivitas kegempaan di bagian selatan Jawa cukup tinggi, sebuah kondisi yang wajar.

Zona pertemuan lempeng ini dikenal sebagai Zona Subduksi, yang menjadi sumber gempa megathrust.


Gaji Pekerja Akan Dipotong Lagi untuk Program Pensiun Baru: Apa yang Perlu Diketahui?

Gempa ini bisa terjadi pada kedalaman kurang dari 50 kilometer di bawah permukaan laut.

Potensi Bukan Prediksi

Setyoajie Prayoedhie menekankan informasi terkait potensi gempa megathrust saat ini bukan merupakan prediksi atau peringatan dini bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat.

“Informasi mengenai potensi gempa dan tsunami disampaikan sebagai langkah antisipasi agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan terburuk, bukan untuk menimbulkan kekhawatiran bahwa gempa besar akan segera terjadi,” jelas dia.

Perlu dipahami, lanjut Setyoajie, potensi gempa mengacu pada kemampuan sumber gempa melepaskan energi dengan kekuatan tertentu.

Ini berbeda dengan prediksi yang memberikan informasi spesifik tentang kapan, di mana, dan seberapa besar gempa akan terjadi.

Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi gempa secara akurat.


Atlet Sumut Muaythai Beragama Kristen di PON Aceh, Diminta Kenakan Jilbab di Menit Terakhir

Kesiapsiagaan Megathrust

BMKG dan PGR VII mengingatkan meskipun megathrust adalah kenyataan, masyarakat tidak perlu panik.

Sebaliknya, seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah hingga individu, diminta meningkatkan kesiapsiagaan.

Langkah yang bisa diambil antara lain:

Tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, termasuk melaut, berdagang, atau berwisata di pantai.

Memperoleh informasi yang akurat terkait gempa bumi dan peringatan dini tsunami hanya dari BMKG melalui aplikasi InfoBMKG, situs resmi www.bmkg.go.id, atau media sosial resmi @stageofsleman.

Meningkatkan literasi dan kesiapan masyarakat dengan mengikuti sosialisasi dan simulasi mitigasi gempa serta memastikan bangunan tempat tinggal aman dari guncangan gempa.


Hadapi Fluktuasi Global, Indonesia Bangun Cadangan Energi Nasional

Dengan kesiapan dan informasi yang tepat, potensi gempa megathrust dapat dihadapi dengan lebih baik, mengurangi risiko kerugian besar jika bencana benar-benar terjadi.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan