Pelantikan PAW DPP ILDI, Babak Baru dalam Harmoni Langkah Dansa Indonesia

ikatan langkah Dansa Indonesia
Foto bersama Pengurus PAW DPP ILDI Nasional 2023-2027 yang baru dilantik.

IndonesiaVoice.com – Suasana haru dan sukacita menyelimuti ruang ballroom Hotel Cosmo Amaroossa, Jakarta, saat Dewan Pengurus Pusat Ikatan Langkah Dansa Indonesia (DPP ILDI) melantik pengurus pergantian antar waktu (PAW) untuk periode 2023-2027.

Acara yang digelar Hotel Cosmo Amaroossa, Jakarta, Senin, (17/2/2025) itu bukan sekadar seremoni formal, melainkan sebuah momen penegasan komitmen untuk membawa ILDI kembali ke khittah-nya: organisasi yang mengedepankan kekeluargaan, kejujuran, dan visi untuk rakyat.

Prosesi pelantikan dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan DPP ILDI Nasional oleh Sekretaris Jenderal DPP ILDI, Kombes Pol (P) Hj. Suparminingsih, BOC, SE.

Suasana kian khidmat ketika Ketua Umum DPP ILDI, Korizenka Wattimena, menanyakan kesediaan para pengurus baru untuk mengemban amanah. Janji setia pun diucapkan, diikuti penandatanganan berita acara SK yang disaksikan oleh Dewan Pertimbangan, Pengawas, Penasehat, dan Pembina DPP ILDI.

Momen paling mengharukan terjadi ketika Korizenka Wattimena menyematkan pin kepada para pengurus baru dan ucapan selamat dan jabat tangan hangat antar-pengurus mengalir, seolah mengikis segala keruh yang sempat mengotori harmoni organisasi ini.

Penampilan grup dansa dari ILDI Bogor yang diikuti oleh pengurus lainnya semakin memeriahkan suasana, mengubah ruangan ballroom menjadi panggung riang gembira.

Dibalik Layar Pergantian Pengurus

Namun, di balik kemeriahan itu, tersimpan kisah panjang yang memicu pergantian kepemimpinan ini. Dalam wawancara usai pelantikan, Kootje, panggilan akrab Korizenka Wattimena yang juga pendiri ILDI, membuka tabir persoalan yang melatarbelakangi PAW ini.

“Pelantikan PAW ini dilaksanakan karena beberapa alasan mendasar,” ujar Korizenka dengan nada tegas.

Pertama, ia menyoroti kesalahan administratif yang dilakukan oleh Ketua Umum sebelumnya, Ambar, yang tidak melaporkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

“Dia baru melapor kemarin (Februari 2025). Itu kan sudah satu kesalahan,” ujarnya.

Kedua, Kootje mengungkapkan ketidak transparan laporan keuangan selama kepemimpinan Ambar.

“Kita tidak pernah diberi laporan keuangan, hanya satu kali, dan itu pun karena saya minta. Itu satu tahun lalu. Sampai detik ini, tidak ada laporan keuangan yang jelas,” tuturnya.

Ia juga menyoroti dugaan penyimpangan dana yang diambil dari rekening organisasi. “Itu aneh buat saya. Harusnya ada rinciannya, untuk apa dana itu digunakan,” tambahnya.

Ketiga, Kootje menyebut adanya eksodus 12 anggota ILDI yang merupakan pilar organisasi.

“Mereka adalah orang-orang yang membesarkan ILDI, seperti Mey Lestari dan lainnya, yang sudah 16 tahun bersama kita. Tiba-tiba mereka bilang mau keluar. Saya tanya, kenapa? Jawabannya, mereka tidak bisa bekerja sama dengan Ambar,” paparnya.

Peringatan Terakhir yang Diabaikan

Saat menjadi Dewan Pengawas DPP ILDI, Kootje mengaku telah memberikan peringatan terakhir kepada Ambar pada Desember 2024. Namun, peringatan itu diabaikan.

“Kita sudah beri tahu, ini kesalahan-kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Tapi, Ambar tetap bersikeras,” ujarnya.

Persoalan memuncak ketika terjadi insiden tidak menyenangkan antara Kootje dan anggota lainnya. “Saya merasa dihina sebagai pendiri. Saya ini sudah berumur, kok harus minta maaf kepada ‘anak yang baru lahir kemarin’? Itu bukan kesalahan saya,” ujar Kootje dengan nada kesal.

Akhirnya, Para Pendiri ILDI yakni Kootje, Nining Sukendro, Tjita Nasrun dan Dewan Pembina yaitu Cici Maemunah dan Rini, memutuskan untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 13 Januari 2025 di Hotel Kaisar, Jakarta. Namun, Ambar tidak hadir dan bahkan mempengaruhi DPD-DPD ILDI untuk tidak menghadiri Munaslub.

“Ini aneh. Ambar yang minta Munaslub, tapi dia pula yang mencegah DPD-DPD untuk hadir,” ujar Korizenka.

Harapan Baru untuk ILDI

Dengan dilantiknya 12 pengurus baru, Korizenka berharap ILDI bisa kembali ke jalurnya. “ILDI bukan milik Ambar. ILDI adalah milik kita semua, milik rakyat. Organisasi ini didirikan untuk rakyat, bukan untuk mencari popularitas atau keuntungan pribadi,” tegasnya.

Ia mengajak seluruh DPD ILDI di Indonesia untuk bersatu. “Samakan langkah, bersama ILDI. ILDI pasti jaya, ILDI pasti jujur. Jangan takut,” pesannya penuh semangat.

Pelantikan PAW ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan sebuah upaya untuk mengembalikan ILDI sebagai organisasi yang mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, kejujuran, dan dedikasi untuk rakyat.

Seperti langkah dansa yang harmonis, ILDI diharapkan bisa kembali menari dalam irama yang sama: “irama kebersamaan dan kejujuran”.

Berikut susunan Pengurus DPP ILDI Nasional PAW Masa Bakti 2023 – 2027:

Dewan Pertimbangan dan Pengawas: Nining Soekendro

Dewan Penasehat:
Dieny Tjokro
Kombes Pol (P) HJ Nurul Yanny
Hany Setiawan Alhaq
Firmansyah, SH, MSI

Dewan Pembina: Ibu Cici Maemunah

Dewan Pengurus Nasional

Ketua Umum: Korizenka Wattimena
Wakil Ketua Umum I: Nurtjita Nasrun Karim.
Wakil Ketua Umum II: Sri Harsini

Sekretaris Jenderal: Kombes Pol (Purn) Hj. Suparminingsih, BOC
Bendahara Umum: K.A Nia Novia Prabawati
Wakil Bendahara Umum: Tinny Sumartini

BIDANG-BIDANG:
1. Ketua Bidang Organisasi: Magdalena M
2. Ketua Bidang Dana & Usaha Gathering: Mico Imran
3. Ketua Bidang Pendidikan, Latihan dan Pengembangan: Wenarika
4. Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Latihan dan Pengembangan: Cahyana Baharudin
5. Ketua Bidang Bidang Umum dan Kesejahteraan: Dewi Abriyanti

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan