rembang petang
turun beriring gerimis kecil
yang membasahi rerumputan hijau
di kompleks tmp
kalibata
ada juga burung-burung kecil berkicau riang
di pepohonan
menambah semaraknya
rembang senja
banyak peziarah datang ke tmp kalibata
menaikkan doa
menabur bunga
mereka juga dirikan tenda-tenda
ada rasa haru tiba-tiba mengguncang nurani
dari nama-nama yang tertera di batu nisan
para pahlawan
bangsa
datang dari berbagai wilayah di nusantara
dari beragam suku
agama konteks sosiologis yang berbeda-berbeda
mereka menjadi hero
menjadi martir dan syuhada
yang ikhlas dan bangga
mempersembahkan jiwa raga mereka
demi sebuah indonesia
yang merdeka
berdaulat
memiliki harkat dan martabat
yang dihargai bangsa-bangsa
dulu teriakan mereka menggelegar
memekikkan seruan
merdeka
mengusir penjajah
dari bumi pertiwi
kini mereka
diam hening
tanpa kata
hidup damai dalam haribaan ilahi
nama-nama mereka yang terpahat kuat
pada batu-batu nisan indah estetis
di tmp kalibata
merepresentasikan semangat juang
para pahlawan bangsa
yang gagah berani
melawan kolonialisme
kekuasaan sang penjajah
di zamannya
di tmp kalibata
menjelang rembang petang
ku tafakur
sujud syukur
ku lantunkan litani syukur kehadirat ilahi
atas anugerahNya
mengutus para pahlawan bangsa
memerdekakan indonesia
kubangga terhadap karya besar para pahlawan yang dengan heroik
mempersembahkan jiwa raga mereka
demi hadirnya indonesia mandiri
kuat bernartabat
hari ini di saat-saat kita memperingati hari pahlawan 10 november
kita berdoa agar nilai-nilai heroisme
dan semangat juang para pahlawan tetap menginspirasi insan indonesia
kita berdoa agar Tuhan tetap mencurahkan berkatNya bagi NKRI
agar negeri ini tetap solid bersatu dan mampu menenun sejarah baru
yang mewarnai perubahan global!
PUISI: HIDUP DAN MATIKU puisi itu adalah serangkai kata berlimpah makna memancar gencar dari nurani paling dalam puisi merefleksikan pergulatan hidup hidup redup atau hidup gemerlap puisi berkisah tentang beragam gumulan yang menghampiri dan […]
Terang dan Garam Bagi Bangsa (Artikel Terakhir Sabam Sirait Untuk Buku Antologi yang Diedit Pdt Em Weinata Sairin) IndonesiaVoice.com || Politik itu kotor, penuh aksi manipulatif dan retorika kosong. Citra seperti itulah yang mewarnai […]
MEMBACA BUKU MEMBUKA PINTU senja ungu yang turun beriring dengan gerimis alit mengantarkan diriku kedepan rumahku bendera merah putih masih tetap berkibar dengan gagahnya mengekpresikan masih kuatnya kadar nasionalisme dikalangan warga bangsa kita ditemani […]
Be the first to comment