Kunjungi Kampung Argowisata Riau, GAMKI dan Santri Tani Indonesia Bakal Teken MoU

"DPP GAMKI juga memiliki program pendampingan desa dan kelompok tani yang mulai berjalan di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan beberapa daerah lainnya. Untuk Riau sedang kita rencanakan. Langkah positif jika Santri dan Pemuda Gereja bekerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan. Rencana ini kita akan tindak lanjuti dalam bentuk MoU (nota kesepahaman). Semoga bisa langsung dieksekusi,"

Kunjungi Kampung Argowisata Riau, GAMKI dan Santri Tani Indonesia Bakal Teken MoU
Kunjungi Kampung Argowisata Riau, GAMKI dan Santri Tani Indonesia Bakal Teken MoU

Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat ST MT, bersama rombongan melakukan kunjungan ke kampung Riau Agrowisata (RA) di Jalan Mawar, Palas, Pekanbaru, Senin (9/11).

Kunjungan khusus tersebut disambut langsung oleh pendiri RA yang juga merupakan Ketua Umum DPP Santri Tani Indonesia, T Rusli Ahmad.

Dalam pertemuan, keduanya mendiskusikan sejumlah isu dan agenda khususnya menyangkut ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian.

“Keberadaan kampung Riau Agrowisata ini merupakan salah satu kerja konkret dalam manifestasi kedaulatan pangan. Konsepnya begitu detail dan kompleks, menyangkut dimensi pertanian yang holistik. Ini perlu mendapat dukungan dari segenap stakeholder dan bisa menjadi percontohan untuk daerah-daerah lainnya,” kata Sahat Sinurat yang merupakan putra kelahiran Pekanbaru ini.


Baca juga:

GAMKI DAN KNPI, HARMONIS MEMBANTU PONDOK PESANTREN DAN GEREJA DI PROVINSI BANTEN

Dalam kunjungan tersebut, Sahat Sinurat didampingi oleh Ketua DPP GAMKI Bidang Ketenagakerjaan, Paul Pasaribu, Ketua DPD GAMKI Provinsi Riau, Roy Juli Manurung, Ketua Perkumpulan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PS GMKI) Riau, Raya Desmawanto Nainggolan, Sekretaris DPC GAMKI Pekanbaru Fery Sormin, Ketua DPC GAMKI Kota Dumai, Henokh Tambunan, serta sejumlah tokoh pemuda lainnya.

Rusli Ahmad dalam kesempatan tersebut mengutarakan, konsep Riau Agrowisata adalah pola pengembangan pertanian berbasis perikanan, peternakan, dan tanaman yang dipadu dengan spirit kepariwisataan. Ketiga sub sektor pertanian tersebut dapat memenuhi kebutuhan pokok (pangan) masyarakat.

“Di dalamnya ada pemberdayaan dan pelibatan masyarakat pemilik lahan serta warga sekitar. Jadi, lahan-lahan tidak produktif dapat dikelola untuk kegiatan pertanian. Kita akan mendorong penyediaan bibit dan pengolahan lanjutannya,” kata Rusli yang juga merupakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Riau.


Baca juga:

Corona Berdampak Pada Ekonomi, GAMKI Harapkan Ada Insentif Untuk Petani, Nelayan, Dan Pekerja Informal

Ia menjelaskan sejumlah komoditi tanaman yang dikembangkan yakni jagung, jahe merah, kurma dan aren. “Komoditi lainnya akan kita sesuaikan dengan jenis tanah dan kondisi lapangan yang ada,” jelas Rusli.

Rusli dan Sahat juga mendiskusikan rencana kerja sama strategis pengembangan pertanian antara DPP GAMKI dengan DPP Santri Tani Indonesia yang dipimpin oleh Rusli Ahmad.

Dalam waktu dekat akan dibahas MoU terkait pengembangan masyarakat berbasis pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.


Baca juga:

Tenaga Kerja Asing masuk Indonesia, Ketum GAMKI: “Jika Tidak Ingin Tergilas, Pemuda Mesti Punya Keahlian Khusus”

“DPP GAMKI juga memiliki program pendampingan desa dan kelompok tani yang mulai berjalan di Sulawesi Utara, Maluku Utara dan beberapa daerah lainnya. Untuk Riau sedang kita rencanakan. Langkah positif jika Santri dan Pemuda Gereja bekerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan. Rencana ini kita akan tindak lanjuti dalam bentuk MoU (nota kesepahaman). Semoga bisa langsung dieksekusi,” tegas Sahat yang juga merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI.

(VIC)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan