Gubernur Lampung: Penguatan Kearifan Lokal Cegah Intoleransi

perkuat kearifan lokal cegah intoleransi
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi

IndonesiaVoice.com | Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan melalui penguatan kearifan lokal daerah dapat mencegah adanya praktik intoleransi di tengah masyarakat di wilayahnya.

“Untuk mencegah adanya intoleransi di tengah masyarakat, kita perlu memperkuat kearifan dan nilai-nilai lokal daerah,” ujar Arinal Djunaidi saat kegiatan silaturahmi kebangsaan di Bandar Lampung, Senin (15/8/2022) seperti dilansir Republika.co.id.

Ia menjelaskan, dengan penguatan kearifan dan nilai-nilai lokal daerah dapat memperkuat solidaritas antar masyarakat serta mencegah meluasnya paham radikal.

Baca juga: ICRP: Cegah Intoleransi di Dunia Pendidikan, Tanggung Jawab Semua Pihak





“Saat ini dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara menghadapi banyak tantangan diakibatkan adanya era globalisasi dan kemajuan teknologi. Sehingga dengan penguatan kearifan lokal adanya solidaritas, dan kondusifitas masyarakat bisa terbentuk serta mencegah intoleransi,” katanya.

Dia mengatakan, dalam menumbuhkan rasa solidaritas dan menghilangkan praktik intoleransi, melalui penguatan kearifan lokal menjadi peranan semua pihak termasuk pemerintah untuk terus mengedukasi kepada masyarakat.

“Ini perlu peran kita bersama untuk membentuk ini, semua harus bersatu untuk keutuhan Indonesia terlebih sebentar lagi akan merayakan HUT ke-77 RI,” ucapnya.

Baca juga: Cegah Penyebaran Radikalisme, BNPT Beri Pemahaman Ketahanan Nasional Bagi Ribuan Guru di DKI





Menurut dia, aktualisasi dan sikap toleransi di antara masyarakat harus terus dijaga baik di Lampung yang merupakan salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman suku, budaya dan agama.

“Untuk menjaganya perlu kita amalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa dalam setiap kehidupan. Lalu setiap warga negara harus taat kepada semua peraturan perundang-undangan. Jaga keutuhan NKRI dengan memandang semua saudara meski berbeda suku, ras, dan agama,” ujar dia.

(Victor Sibarani)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan