IndonesiaVoice.com || Film Ngeri-Ngeri Sedap mulai tayang pada 2 Juni 2022 di bioskop. Jangan terkecoh, meski film ini banyak diperankan sejumlah komedian, ternyata ceritanya lebih banyak menguras air mata daripada membuat perut terpingkal-pingkal karena gelak tawa. Apalagi sentuhan lagu-lagu melankolis Batak yang diaransemen musisi Viky Sianipar akan membuat para penonton termehek-mehek.
Itulah gambaran singkat kisah film tersebut usai wartawan harianSIB.com, mengikuti Press Screening and Conference Film Ngeri Ngeri Sedap yang digelar Epicentrum XXI, Rasuna Said, Jakarta, Rabu (25/05/2022). Dalam film ini harianSIB.com tercantum sebagai media partner.
Film perdana garapan Rumah Produksi Imajinari bersama Visionari Film ini mengangkat kisah keluarga yang hangat dan kental dengan kultur Batak.
Sutradara yang juga Penulis Film Ngeri Ngeri Sedap, Bene Dion Rajagukguk mengutarakan meski dibalut dengan kultur Batak, film ini tetap bisa dinikmati secara luas.
“Film ini menceritakan tentang keluarga, yang kebetulan keluarganya ini keluarga Batak. Sedikit gambaran, ketika syuting kru kami paling Bataknya 20 persen. Tapi ketika adegan sedih, semua menangis. Jadi tidak serta merta Batak banget,” ujarnya.
Bene melanjutkan, pemilihan kultur Batak ini juga memiliki misi tersendiri. “Salah satunya adalah mencoba menyajikan keindahan alam Danau Toba agar semakin banyak orang yang datang kesana dan dapat memajukan pariwisata di Sumatera Utara. Apalagi Danau Toba saat ini merupakan satu dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara Produser Film Ngeri Ngeri Sedap, Dipa Andika mengatakan Film Ngeri Ngeri Sedap juga ingin memajukan potensi lokal. Karenanya, dalam proses produksi, ikut melibatkan potensi lokal.
“Film ini selain hampir 100 persen syuting di wilayah Danau Toba, juga mengoptimalkan lebih dari 100 orang dan sumber daya yang ada disana, termasuk pemain dan kru. Bahkan, beberapa pemain dan kru yang dari ibukota pun seperti pulang kampung, karena kota kelahirannya dari sana,” imbuhnya.
Film yang dibintangi oleh Arswendy Bening Swara Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita Butarbutar, Lolox, dan Indra Jegel, siap hadir dan membuat penonton menangis dan tertawa bersama.
Dari sisi pemain pun sudah tak sabar menunggu film ini tayang. Karena para pemain yakini ada banyak orang yang berhubungan dengan nasib anak-anak di film ini. Entah itu nasib anak sulung, kedua dan ketiga atau justru merasa senasib dengan anak bangsa di film Ngeri Ngeri Sedap.
“Ada loh yang kayak begini, seperti ini. Sebagaimana Domu, karakter saya di film ini yang bahunya paling berat,” ujar Boris Bokir.
Sementara Tika Panggabean (berperan sebagai Ibu Domu) menambahkan cerita di film ini benar-benar akan mengingatkan betapa pentingnya keutuhan sebuah keluarga.
Baca juga: Kermahudatara dan LABB Adakan Survei Moratorium Pembentukan Provinsi Tapanuli 2021
“Keluarga adalah fondasi utama, kalaupun ada konflik dalam keluarga, ya sekali keluarga tetap keluarga, itu yang bisa diambil kira-kira dari film ini,” tandasnya.
Setelah menonton Film Ngeri Ngeri Sedap ini dapat digambarkan dalam tiga tahap alur cerita yang tersirat dalam judulnya. Ngeri pertama, Orangtua Domu sepakat bersandiwara seolah-olah ingin bercerai agar anak-anak mereka pulang kampung. Ngeri kedua, setelah bersandiwara ternyata Ibu Domu malah ingin betul-betul berpisah dengan suaminya. Sedap (happy ending), Orang tua Domu tak jadi berpisah.
Be the first to comment