Bolaang Mongondow Selatan Diguncang Gempa M 6,0

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di bawah Sulawesi Utara.

Bolaang Mongondow Selatan Diguncang Gempa M 6,0

IndonesiaVoice.com  | Warga Bolaang Mongondow Selatan merasakan guncangan cukup kuat saat gempa magnitudo 6,0 terjadi di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (23/6), pukul 14.43 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor pusat gempa berkedalaman 109 km.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Marzansius Arvan Ohy melaporkan gempa dirasakan warganya cukup kuat selama 2 hingga 3 detik.

Ia juga melaporkan bahwa belum ada laporan dampak kejadian. BMKG mencatat parameter gempa berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.

Dokter Reisa Berbagi Tips Protokol Kesehatan COVID-19 di Pusat Perbelanjaan



Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, BMKG merilis guncangan gempa bumi dengan parameter MMI, sebagai berikut Bone Bolango, Bolaang Uki, Luwuk IV MMI, Gorontalo, Lolak, Ampana, Minahasa Tenggara, Tutuyan III-IV MMI, Kotamobagu, Malili, Sorowako, Taliabu, Labuha III MMI dan Pasang kayu, Palu, Bitung, Toraja, Masamba, Manado, Toli-toli II MMI.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi di bawah Sulawesi Utara.

Baca juga: Silaturahmi DR John Palinggi berbagi Untuk Staf Karyawan PP Muhammadiyah, Dr H Abdul Mu`ti: “Ini Simbol Kebersamaan”



“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan patahan naik atau thrust fault ,” ucap Rahmat melalui rilis BMKG, Selasa (23/6).

Indonesia sebagai negara yang rawan terhadap gempa bumi menunjukkan bahwa gempa telah menyebabkan banyak korban jiwa akibat keruntuhan bangunan dan infrastruktur.

Upaya mitigasi struktural harus diupayakan untuk membangun ketangguhan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman gempa bumi.

Baca juga: Ini Pemicu Peningkatan Kasus Positif COVID-19



Bangunan dan infrastruktur yang tangguh terhadap gempa dapat diwujudkan sebagai upaya investasi terhadap pembangunan serta kesadaran kolektif masyarakat dalam menghadapi risiko gempa bumi.

Sulawesi Utara merupakan wilayah yang mempunyai potensi risiko gempa bumi cukup tinggi. BNPB selalu mendorong pemerintah daerah beserta pihak terkait dalam upaya pencegahan dan mitigasi dalam semangat pengelolaan risiko bencana.

Upaya pemahaman risiko untuk seluruh masyarakat menjadi pintu masuk untuk seluruh masyarakat mengetahui potensi risiko dan ancaman yang ada di wilayahnya. Pemahaman risiko ini dapat disampaikan melalui pendidikan formal maupun non formal, baik dari generasi ke generasi.

Baca juga: KH Said Aqil Siroj Sambut Baik Silaturahmi DR John Palinggi Berbagi “Bingkisan Kasih Sayang” kepada Staf Karyawan PBNU 



BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan memonitor situasi pascagempa. Masyarakat diimbau tenang dan wapada, serta tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan