IndonesiaVoice.com – Salah satu film terlama yang diproduksi di Indonesia, Mariara, akhirnya akan tayang di bioskop XXI pada November tahun ini. Film ini memulai perjalanan panjangnya sejak praproduksi pada tahun 2018 dan syuting pada tahun 2019, namun mengalami berbagai hambatan yang menyebabkan penundaan.
Merdy Rumintjap, produser film ini, mengungkapkan kepada media bahwa produksi terhambat oleh berbagai kendala, termasuk medan lokasi syuting yang sulit dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Meski ada banyak sekali halangan, tekad kami sangat kuat untuk membuat karya dan memperkaya khasanah perfilman nasional dari Sulawesi Utara,” ujar Merdy.
Setelah pandemi mereda, produksi menghadapi tantangan baru dengan beberapa pemain yang telah meninggal dunia, sehingga perlu dilakukan penyesuaian.
Merdy juga mengakui adanya kendala mistis, karena nama “Mariara” seharusnya tidak dibicarakan di tempat umum.
KGN Gencarkan Konsolidasi hingga Tingkat Kelurahan untuk Menangkan Pramono-Rano
“Setiap kali kami ingin menuntaskan film ini, selalu ada saja kendala yang datang. Seperti ada pemain yang tidak mau lagi melanjutkan syuting padahal scenenya sudah banyak yang ditake. Bahkan ketika di post production, sering sekali terjadi file error tanpa sebab yang masuk akal,” tambah Merdy, lulusan pasca sarjana UI.
Dengan doa dan dukungan dari masyarakat Sulawesi Utara dan seluruh masyarakat di manapun, film besutan sutradara Veldy Reynold dan almarhum Jeffrey Luntungan ini akhirnya bisa diselesaikan dan diterima oleh XXI.
“Kami patut memberikan apresiasi besar kepada XXI yang sudah melihat secara obyektif film ini, yang meskipun diproduksi oleh anak-anak daerah dengan konten materi kearifan lokal, namun XXI sangat terbuka dan obyektif memberikan ruang untuk berkembanganya perfilman nasional dari daerah,” imbuhnya.
Mariara adalah film bergenre horror thriller yang mengambil latar belakang budaya Minahasa yang sarat dengan kekristenan. Film ini menawarkan alternatif tontonan yang berbeda dengan menggunakan bahasa Melayu Manado dan subtitle bahasa Indonesia.
Dengan durasi sekitar 1 jam 37 menit, film ini digarap dengan tempo cepat dan struktur cerita multiplot yang memancing logika berpikir penonton.
Kasus Viral di SMA Binus: Otto Hasibuan Tegaskan Tidak Ada Pembiaran dari Sekolah
Sinopsis film ini bercerita tentang praktek ilmu hitam di salah satu kampung di tanah Minahasa yang ternyata berada di balik pelayanan gereja.
Film Mariara diharapkan dapat memberikan warna baru dalam perfilman nasional dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Be the first to comment