Presiden Prabowo Luncurkan Danantara, Dr John Palinggi: Langkah Besar Optimalkan Kekayaan Negara

danantara
Dr. John Palinggi, MM, MBA

IndonesiaVoice.com – Tanggal 24 Februari 2025, di Halaman Istana Presiden, menjadi hari yang bersejarah bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, lahir sebuah entitas baru yang diharapkan menjadi pilar utama pembangunan nasional yakni Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Dengan aset mencapai lebih dari 900 miliar dolar AS (Rp 14.615 triliun), Danantara bukan sekadar badan pengelola investasi, melainkan sebuah harapan baru untuk mengoptimalkan kekayaan negara demi kesejahteraan rakyat.

Danantara hadir dengan mandat yang jelas yaitu memfokuskan diri pada sektor-sektor vital seperti hilirisasi sumber daya alam, kecerdasan buatan, energi terbarukan, dan produksi pangan. Ini adalah langkah strategis untuk mengkonsolidasikan kekuatan ekonomi Indonesia, mengubah potensi menjadi kemakmuran yang nyata.

Dr John Palinggi: Efisiensi Anggaran APBN, Alat Prabowo Menguji Loyalitas Menteri dan Pejabat Negara

Niat Mulia, Langkah Konkret

Dr. John Palinggi, MM, MBA, Pengusaha ternama yang sudah 45 tahun menggeluti dunia bisnis ini, menyebut pembentukan Danantara sebagai langkah visioner Presiden Prabowo.

“Ini adalah upaya mulia untuk menciptakan satu badan usaha milik negara yang terpusat, terfokus, dan efektif,” ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (DPP ARDIN) ini.

Danantara, menurut Pemegang Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Business Travel Card ini, bukan sekadar penggabungan aset, melainkan sebuah transformasi menuju tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

“Kejujuran adalah pondasi utama,” tegas John Palinggi.

Ia mengingatkan bahwa negara-negara maju seperti Norwegia dan Swedia mencapai kemajuan bukan hanya karena sumber daya melimpah, tetapi karena integritas dan transparansi dalam pengelolaan kekayaan negara.
Danantara, dengan niat baik dan struktur yang jelas, diharapkan bisa menapaki jalan yang sama.

Pembentukan Danantara juga menjadi jawaban atas masalah klasik yang menghantui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama ini yaitu tumpang tindih pengelolaan, kebocoran anggaran, dan intervensi yang tidak sehat.

John Palinggi mengingatkan bagaimana di masa lalu, banyak BUMN yang justru menjadi beban negara karena pengelolaan yang tidak profesional.

“Dulu, banyak BUMN yang semaunya sendiri, minta penyertaan modal negara, tapi tidak bertanggung jawab,” ujar Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat (BISMA) ini.

Ia mencontohkan kasus-kasus seperti BLBI dan utang-utang BUMN yang menumpuk tanpa akuntabilitas yang jelas.

Danantara, dengan struktur yang lebih terpusat dan transparan, diharapkan bisa memutus mata rantai masalah ini.

Transparansi dan Partisipasi Publik

Salah satu aspek penting dalam perjalanan Danantara adalah transparansi. John Palinggi menekankan pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan aset negara.

“Rakyat harus dilibatkan dalam pengawasan,” tegas Ketua Umum Asosiasi Mediator Indonesia (AMINDO) ini.

Ia berharap Danantara bisa menjadi contoh bagaimana pengelolaan kekayaan negara dilakukan dengan prinsip akuntabilitas dan partisipasi publik.

Meski undang-undang yang mengatur Danantara memberikan keleluasaan dalam pengelolaan, John Palinggi mengingatkan agar badan ini tetap terbuka terhadap audit dan pengawasan.

“Ini bukan soal tidak percaya, tapi tentang memastikan bahwa niat baik Presiden tidak dicederai oleh kepentingan-kepentingan yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Optimisme Menuju Masa Depan

Meski tantangan tidak kecil, optimisme tetap mengemuka. Danantara hadir dengan modal awal yang besar, baik secara finansial maupun moral.

Presiden Prabowo, dengan tekadnya yang kuat, telah menempatkan orang-orang terpercaya untuk memimpin badan ini.

“Kita harus optimis,” kata John Palinggi, “Setiap langkah besar selalu dimulai dengan niat baik dan pikiran positif. Danantara adalah kesempatan kita untuk membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola kekayaannya sendiri, untuk kemakmuran rakyat.”

Danantara bukan sekadar proyek ekonomi, melainkan sebuah cita-cita besar. Ia adalah simbol harapan baru, bahwa kekayaan alam dan potensi manusia Indonesia bisa dikelola dengan baik, untuk kesejahteraan bersama.

Di tangan yang tepat, dengan niat yang tulus, Danantara bisa menjadi mercusuar yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

(Victor)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan