IndonesiaVoice.com || Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Mahfud MD menilai figur Tokoh Nasional Sabam Sirait layak menjadi pahlawan nasional.
“Sabam Sirait layak, secara materi, untuk menjadi pahlawan nasional. Beliau adalah tokoh nasional yang mencerminkan keberagaman bangsa sekaligus punya komitmen tinggi untuk mengabdikan keberagaman itu bagi kepentingan bersama yaitu bangsa dan negara,” ujar Mahfud MD dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Sabam Sirait Dalam Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia’ yang digelar Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
“Agama boleh berbeda, suku boleh berbeda, namun tetap berpegang teguh pada orientasi dan tujuan bersama demi kepentingan bangsa dan negara. Pak Sabam Sirait ada dibarisan ini,” tegasnya.
Menurut Mahfud, Orang-orang sering menyebut Sabam sebagai politisi gaek. “Politisi gaek itu tua dan ampuh. Di Jawa, gaek itu tua, sakti dan berwibawa. Karenanya, beliau mampu bertahan di tiga rezim yang berbeda karena konsisten merawat dan menjaga keutuhan negara RI,” jelas dia.
“Banyak peran yang dilakukan oleh beliau. Hari ini kita bicara perannya dalam berjuang bagi demokrasi dan HAM. Ini penting,” imbuhnya.
Lebih lanjut Mahfud menguraikan persyaratan menjadi pahlawan nasional. Pertama, sudah meninggal. Kedua, ikut berjuang meraih kemerdekaan. “Dulu waktu sebelum merdeka, setelah berjuang dan meninggal itu disebut pahlawan,” ujarnya.
Ketiga, mengisi kemerdekaan, dengan tetap menjaga kesatuan dan keutuhan agar negara dan bangsa itu maju. Bagi yang telah menjaga kelangsungan negara ini sesudah merdeka dengan sungguh-sungguh membangun negara dan memberikan perlindungan hak asasi manusia melalui prinsip dan mekanisme demokrasi. Orang-orang yang sudah bekerja dibidang ini, berarti sudah ikut berjuang untuk mempertahankan Indonesia. Begitu juga, bagi orang-orang yang berjuang di bidang lainnya.
“Nah, Bapak Sabam Sirait adalah seorang tokoh yang banyak dimensinya. Tapi hari ini kita bicarakan soal perannya di dalam demokrasi dan perlindungan HAM. Menjaga demokrasi itu penting. Pak Sabam ini ada di tiga rezim (zaman), mulai dari orde lama, orde baru dan orde reformasi, terus sampai hayatnya berkiprah di demokrasi. Ini penting mengenang Sabam Sirait dalam situasi seperti ini,” tandasnya.
Menkopolhukam Mahfud MD ketika diwawancarai dalam Seminar Nasional bertajuk “Sabam Sirait Dalam Berjuang Bagi Demokrasi dan HAM di Indonesia” yang digelar Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
Be the first to comment