IndonesiaVoice.com || Sekitar 13 ribu Relawan Militan Jokowi yang terhimpun dalam 400 organisasi di 34 Provinsi dan 32 negara di luar negeri, dengan penuh antusias mengikuti Deklarasi “2024 Setia dan Tegak Lurus Bersama Jokowi” yang digelar secara hybrid dan terpusat di Kawasan Cikini, Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.
“Deklarasi ini sangat penting sekali untuk meneguhkan kembali arah perjuangan kita Relawan Militan Jokowi untuk bangsa kita tercinta di bawah Komando Presiden Jokowi,” jelas Silfester Matutina, SH, yang juga Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) ini.
Silfester juga menegaskan deklarasi hari ini tidak ada kaitannya untuk mendukung Presiden Jokowi 3 Periode. “Untuk 3 periode saya pikir saat ini kami tidak masuk ke ranah itu. Dan Presiden Jokowi sendiri beberapa kali menolak (3 periode). Kami deklarasi bukan untuk itu (3 periode),”
imbuhnya.
Baca juga: Ini 6 Butir Ikrar dan Kebulatan Tekad Relawan dan Pendukung Militan Presiden Jokowi Sampai 2024
Silfester melanjutkan, usia kepemimpinan Presiden Jokowi baru memasuki 2 tahun 4 bulan. Itu berarti masih ada waktu 2 tahun 8 bulan lagi hingga berakhirnya masa jabatan presiden pada 20 Oktober 2024.
“Dalam kurun waktu yang mepet tersisa 2 tahun 8 bulan diharapkan semua Program dan Janji Kampanye Presiden Jokowi diselesaikan dengan sukses demi terwujudnya Indonesia Maju,” urainya.
“Apalagi di tengah perjuangan presiden dan jajarannya mewujudkan Indonesia Maju, bangsa kita dilanda Pandemi Covid-19, merebaknya paham radikalisme dan merosotnya perekonomian nasional,” tambah dia.
Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden Jokowi, Relawan Jokowi Gelar Konsolidasi Sikapi Memanasnya Suhu Politik
Bukan itu saja, kata Silfester, di tengah perjuangan Jokowi memimpin Indonesia selalu diganggu oleh orang-orang yang notabene adalah pembenci Presiden Jokowi.
Mereka ingin Presiden Jokowi gagal apalagi juga mereka adalah bagian dari kaum radikal pendukung berdirinya Negara Khilafah yang bermaksud menggantikan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 tercinta.
“Yang disayangkan juga saat ini ada segelintir Relawan Jokowi bukannya mendukung kesuksesan Presiden Jokowi memimpin hingga 2024, tapi malahan mulai genit dan terpecah mendukung beberapa capres untuk Pilpres 2024. Padahal, berkali-kali dalam pernyataan Beliau (Jokowi) minta relawan untuk tidak terlalu dini dan terburu-buru mendukung siapapun,” imbuh dia.
Baca juga: Aliansi Relawan Jokowi akan Gelar Halal Bihalal Berikan Santunan Anak Yatim
Bahkan, ujar Silfester, Presiden Jokowi pernah menyatakan, “Ojo Kesusu Relawanku. Kita masih punya waktu. Nanti ada saatnya kita berkumpul dan mendeklarasikan capres putra terbaik bangsa yang sesuai harapan rakyat.” Dan presiden minta relawan fokus membantu penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
“Harusnya kita semua yang notabene adalah Relawan Militan Jokowi dan bukan relawan capres siapapun patuh dan setia tegak lurus atas permintaan Presiden Jokowi yang sudah diulang-ulang,” tegas dia.
Dikhawatirkan, menurut Silfester, dengan terburu-burunya deklarasi capres oleh Relawan Jokowi akan diikuti oleh Partai Pendukung Koalisi Indonesia Maju.
Baca juga: Aliansi Relawan Jokowi akan Gelar Halal Bi Halal bersama Anak Yatim dan Dhuafa
“Akhirnya konsentrasi Relawan dan Partai Pendukung Jokowi terpecah hingga melupakan agenda untuk membantu dan mendukung semua kebijakan Presiden Jokowi dengan waktu tersisa yang hanya 2 tahun 8 bulan,” papar dia.
Dikhawatirkan juga, tambah Silfester, dengan terburu-burunya relawan dan partai mulai mewacanakan dan deklarasi capres, akhirnya relawan dan partai pendukung sibuk bermanuver hingga Presiden Jokowi bekerja sendirian dan para menteri yang notabene sebagian besar dari parpol atau yang mulai genit ber-Capres akan melupakan kerjanya dan sibuk mencari dukungan kemana-mana ditengah kesulitan rakyat akibat Pandemi Covid-19.
“Hal ini tentunya sangat tidak elok sekali. Keadaan ini juga akan menyulitkan Presiden Jokowi untuk sukses menyelesaikan semua janji kampanye,” tuturnya.
Baca juga: Menangkan Bekasi Untuk Jokowi-Amin, Relawan Sahabat Jokowi Nusantara Gelar Silaturahmi Akbar
Menurut Silfester, dengan terpecahnya Relawan Jokowi ke berbagai capres akan menyulitkan capres itu sendiri untuk mendapat rekomendasi dari partai pendukung dan pengusung.
“Padahal kunci kemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 adalah dukungan terbesar dari Kapal Besar Relawan Jokowi dan juga Jokowi Effect,” tegas dia.
Apabila ini terjadi, jelas Silfester, maka posisi tawar Presiden Jokowi dan Relawan Jokowi untuk mengusung calon presiden yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Jokowi, tidak akan terjadi karena dikhawatirkan partai-partai akan melakukan politik transaksional yang akan melahirkan capres yang tidak sesuai harapan Presiden Jokowi, relawan dan rakyat.
Baca juga: Deklarasi Nasional KOBAR, Aktivis Muda Ikrarkan Setia Bersama Jokowi Sampai 2024
Dengan bersatunya kembali semua elemen relawan dan pendukung Jokowi seperti di 2014 dan 2019, lanjut dia, maka harapan dan kemenangan capres putra terbaik bangsa yang didukung Presiden Jokowi, relawan, partai dan rakyat akan lebih mudah terwujud.
“Untuk itu, marilah kita relawan dan pendukung Jokowi tidak perlu tergesa-gesa mendukung siapapun sebagai capres sesuai anjuran Presiden Jokowi. Mari kita satukan lagi semangat dan kesolidan seperti dulu ketika berhasil memenangkan Presiden Jokowi 2 Periode,” seru dia.
“Mari kita tunggu sinyal dan komando dari Presiden Jokowi akan ke siapa Perahu Besar Relawan dan Pendukung Jokowi akan dilabuhkan,” tegasnya.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo Punya Chemistry Rendah Hati
Silfester mengutarakan, Presiden Jokowi juga sudah berjanji akan mengumpulkan semua relawannya untuk bersama-sama bermusyawarah memilih capres putra terbaik bangsa dan memberi mandat kepada Presiden Jokowi untuk mendeklarasikannya.
“Mari kita semua Relawan Militan Jokowi bersatu, merapatkan barisan, ‘2024 Setia dan Tegak Lurus Bersama Jokowi’,” tandasnya.
(Victor)
Be the first to comment