IndonesiaVoice.Com – Usai pemilu, FBBI (Forum Bangso Batak Indonesia) memperhatikan berita hoax berkembang pesat bagaikan jamur di musim hujan. Berita hoax ini, bisa menjadi pemicu atau embrio perpecahan sesama masyarakat, sesama anak bangsa.
“Saling curiga, saling tuding, memfitnah, menghina, caci-maki, menuduh pihak lainnya salah, ada yang merasa benar sendiri, dan kurang menghargai orang lain. Itu bukan budaya bangsa kita. Kita ini bangsa yang besar, yang beradab dan beradat,” tegas Ketua Umum FBBI Dr. Ronsen Pasaribu, SH, MM dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, (26/4).
Untuk itu, lanjut Ronsen, FBBI berharap agar semua elemen bangsa menahan diri dan saling menghargai.
“Mari kita jaga kebersamaan dan kekeluargaan. Jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan bangsa dan negara harus kita utamakan di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Kita tunggu hasil perhitungan dan pengumuman KPU pada tanggal 22 Mei yang akan datang. Dan setelah pengumuman oleh KPU, agar menggunakan saluran hukum untuk menyelesaikan setiap permasalahan pemilu,” kata dia.
Sementara Sekretaris Jenderal, Djalan Sihombing, SH, berharap elit-elit partai, penguasa dan peserta pemilu, juga agar semuanya menjaga kata (lidah) dan perbuatan. Sebab dari perkataan bisa memicu perpecahan.
“Kita tidak mengharapkan perpecahan dalam masyarakat dan bangsa ini. Berikan kata-kata yang menyejukkan dan meredam perkataan-perkataan yang saling menyalahkan dan menyudutkan, bahkan menyakitkan. Kiranya para elit politik berperilaku negarawan. Sebab negarawan sejati akan dikenang sepanjang masa,” tegas dia.
FBBI juga mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Polri dan TNI, yang telah menjaga kenetralannya dalam pemilu. Dengan adanya Polri dan TNI bersama-sama di tengah-tengah masyarakat, ada rasa aman dan tentram di dalam hati.
Tak kalah penting, FBBI turut belasungkawa atas gugurnya pejuang-pejuang demokrasi, yang berjuang demi terselenggara dan lancarnya pemilu tahun 2019. Jasa-jasamu besar untuk demokrasi Indonesia.
“Bagi yang sakit dimana saat ini dalam proses perawatan oleh dokter dan para medis, segera pulih sembuh agar kembali mengerjakan tugas masing-masing. Baik yang meninggal dan sakit adalah pejuang demokrasi yang patut kita hargai sebagai bangsa yang beradab,” ujar Djalan Sihombing.
Djalan menambahkan sejak berdirinya sampai saat ini, FBBI tetap independen, tidak berafiliasi ke partai politik manapun, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
“Pada pemilihan presiden, kepala daerah, maupun anggota DPR, DPRD dan DPD, FBBI tidak memihak. Hal itu sudah menjadi komitmen para pendiri FBBI. Begitu juga pada pemilu 17 April yang telah lewat, FBBI sebagai ormas/lembaga tidak memihak salah satu pasangan calon presiden/wakil presiden,” pungkasnya.
(IVoice)
Be the first to comment