IndonesiaVoice.com – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Persatuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jakarta di Pusat Oikumene, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Pertemuan yang dihadiri 100-an para pendeta dari gereja-gereja lintas denominasi yang anggotanya terdiri 74 Sinode gereja dan 500-an gereja lokal yang bergabung di PGIW DKI Jakarta.
Kunjungan ini menjadi ajang bagi Pramono untuk berdialog langsung dengan tokoh gereja dan menyampaikan komitmennya dalam mewujudkan Jakarta yang inklusif bagi semua kelompok masyarakat.
Pramono, yang datang mengenakan kemeja kotak-kotak biru dan jaket abu-abu bertuliskan “Tiga Menyala” di bagian belakang, disambut langsung oleh Ketua Umum PGIW DKI Jakarta, Pdt Arlyanus Larosa, MTh, dan sejumlah tokoh gereja.
Turut hadir dalam pertemuan itu anggota DPR Fraksi PDIP Putra Nababan dan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Johny Simanjuntak. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam dan diadakan tertutup dari awak media.
Komitmen Pramono untuk Inklusivitas dan Keadilan
Dalam kesempatan tersebut, Pramono menyampaikan visi-misinya untuk membangun Jakarta sebagai kota yang inklusif, adil, dan damai.
Menurut Pdt Arlyanus Larosa, pertemuan ini menjadi kesempatan bagi PGIW untuk memahami visi-misi Pramono dan bagaimana kebijakan yang direncanakannya sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan perdamaian yang diusung oleh gereja.
“Mas Pram menyampaikan visi-misi yang sangat relevan bagi kami, termasuk komitmennya terhadap keadilan, perdamaian, dan menjaga keutuhan ciptaan. Ini selaras dengan nilai-nilai gereja kami,” ujar Arlyanus.
“Juga Mas Pram berjanji akan mengurangi disparitas antara kelompok kaya dengan kelompok miskin sehingga jarak antara si kaya dan miskin itu tidak semakin melebar,” tambahnya.
Ia mengungkapkan dirinya terkesan dengan pernyataan Pramono yang berjanji akan kembali berkunjung ke tempat yang sama jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta.
“Ini penting bagi kami, karena kami ingin hubungan yang berkelanjutan antara pemimpin pemerintah dengan pemuka agama, bukan hanya saat kampanye,” tambah Arlyanus.
Doa dan Dukungan dari Jemaat PGIW
Selain berdiskusi tentang program dan visi, Pramono juga menerima doa dari para tokoh PGIW yang berharap agar proses pilkada dapat berjalan lancar dan damai.
Pramono mengaku sangat bersyukur atas dukungan spiritual yang diterimanya dan menegaskan tekadnya untuk menjadi pemimpin yang merangkul semua kalangan, tanpa memandang agama, kelompok, atau status sosial.
“Saya sangat berterima kasih telah diterima dengan hangat oleh para pendeta di PGIW Jakarta. Kami berdiskusi panjang dan saya mendapatkan doa-doa yang sangat berarti bagi saya pribadi. Saya tegaskan, jika terpilih, saya akan menjadi gubernur untuk semua agama, semua kelompok, semua tingkatan, dan semua status sosial,” kata Pramono.
Ia menambahkan bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi penyambung harmoni di tengah keberagaman masyarakat, yang merupakan kekuatan utama Jakarta.
Membangun Hubungan Pemerintah dan Pemuka Agama
Kunjungan Pramono ke PGIW ini menjadi langkah penting dalam membangun komunikasi antara pemerintah dan pemuka agama.
Sebagai salah satu kandidat yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi Jakarta, Pramono berjanji untuk menciptakan ruang dialog terbuka dan menjalin relasi yang harmonis dengan berbagai golongan.
Melalui pertemuan ini, Pramono menunjukkan komitmennya untuk terus berinteraksi dengan komunitas agama jika terpilih sebagai gubernur.
Baginya, relasi antara pemimpin pemerintahan dan tokoh agama merupakan landasan penting bagi terciptanya suasana kondusif dan harmonis di Jakarta.
Dengan pendekatan yang inklusif ini, Pramono berharap Jakarta dapat berkembang menjadi kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat dalam persatuan sosial.
Kunjungan ke PGIW ini menjadi bukti nyata bahwa Pramono berkomitmen untuk hadir sebagai pemimpin bagi semua golongan dan kelompok, serta memastikan kebijakan yang ia terapkan akan mencerminkan nilai-nilai keadilan dan kesetaraan.
Dengan dukungan yang ia terima dan komitmen yang ia nyatakan, Pramono optimis bahwa dirinya dapat membawa perubahan positif bagi Jakarta, menjadikan kota ini sebagai rumah yang nyaman dan damai bagi semua warganya.
Be the first to comment