UKI Gelar Pelatihan Bagi Fisioterapis Berstandar Internasional, Bukan “Kretek” Abal-abal

Program Studi (Prodi) Fisioterapi Fakultas Vokasi UKI
Foto bersama peserta, pengurus Program Studi (Prodi) Fisioterapi Fakultas Vokasi UKI dan instruktur pelatihan “Certificate in Orthopedic Manual Physical Therapy: Cervical, Thoracic and Rib Cage Module” yang diadakan di Ruang Lab Multi Prodi Fisioterapi, Fakultas Vokasi UKI Cawang, Jakarta, 2 Februari 2024. Nampak dalam Foto: Ketua Prodi Fisioterapi, Lucky Anggiat, STr.Ft., M.Physio (duduk-keempat dari kiri) dan Instruktur dari IPTA Andrei Alvatas (duduk-kelima dari kiri).

IndonesiaVoice.com – Program Studi (Prodi) Fisioterapi Fakultas Vokasi UKI bekerja sama dengan Institute for Physical Therapy Advancement (IPTA) menggelar kegiatan pelatihan “Certificate in Orthopedic Manual Physical Therapy: Cervical, Thoracic and Rib Cage Module” yang diadakan di Ruang Lab Multi Prodi Fisioterapi, Fakultas Vokasi UKI Cawang, Jakarta, 2-4 Februari 2024.

Dekan Fakultas Vokasi UKI, Dr. Maksimus Bisa, SSt.Ft., SKM., M.Fis, menjelaskan pelatihan hasil kerjasama Prodi Fisioterapi Fakultas Vokasi UKI dengan IPTA ini diadakan dalam rangka peningkatan kompetensi fisioterapis di Indonesia berstandar internasional.

“Pelatihan kali ini diikuti oleh 30 Fisioterapis yang berasal, antara lain, dari Jakarta, Bandung, Surabaya dan Lampung. Mereka semua sudah bekerja, ada yang di rumah sakit, klinik dan kampus,” kata Maksimus dalam keterangannya.


Program Studi (Prodi) Fisioterapi Fakultas Vokasi UKI
Instruktur dari Institute for Physical Therapy Advancement (IPTA) Andrei Alvatas (tengah) sedang memberikan pelatihan kepada para peserta pelatihan

Program pelatihan ini sudah berjalan sejak 2019. Tahun ini adalah tahun ketiga dimana pelatihan ini terdiri dari empat materi, yakni terapi manual untuk cervical thoracic (leher dan punggung), sendi ekstremitas atas dan bawah (tungkai atas dan tungkai bawah), punggung bawah serta terapi latihan.

“Para peserta akan mendapatkan sertifikat pelatihan dari IPTA. Setelah mendapatkan sertifikat mereka akan diuji lagi untuk mendapatkan gelar Certificate in Orthopedic Manual Physical Therapy (COMPT) jika sudah mengikuti ke empat modulnya” papar Ketua Prodi Fisioterapi, Lucky Anggiat, STr.Ft., M.Physio, disela-sela pelatihan di Kampus UKI, Cawang, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

“Pelatihan ini tentang terapi manual. Kalau mungkin pernah dengar terapi ‘kretek-kretek’, nah ini versi ilmiah-nya yang benar-benar serius dan hanya diikuti oleh fisioterapis. Jadi bukan cuma pelatihan biasa,” imbuh dia.


Menurut Lucky, Instruktur yang memberikan materi pelatihan kali ini berasal dari luar negeri, Amerika Serikat (IPTA) Andrei Alvatas, yang tentunya sudah berstandar internasional sehingga latihan dan tes nya pun bertaraf internasional.

“Pelatihan bagi fisioterapis ini punya standar internasional, bukan abal-abal. Para fisioterapis yang ikutan pelatihan ini diharapkan kelak bisa memberikan pelayanan prima dan memberikan terapi manual untuk leher, tangan, kaki dan punggung yang terbaik kepada pasiennya,” kata dia.

Ia menambahkan, pelatihan bagi Fisioterapis ini penting sekali dalam pelayanan di Rumah Sakit karena paling minim resiko. Juga, paling efektif dan efisien lantaran tak perlu pakai alat medis yang harganya cukup mahal mencapai ratusan juta rupiah.

“Pelatihan dengan biaya Rp. 4,2 juta, para fisioterapis bertambah skillnya lebih baik. Pun, para pasien tidak perlu pakai alat medis yang cukup mahal,” tandas Lucky.(*)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan