IndonesiaVoice.com – Penetapan pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk DKI Jakarta 2024 menjadi momen bersejarah bagi perjalanan demokrasi ibu kota. Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, menegaskan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagai fondasi pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif dalam acara Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Acara ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih, penjabat Gubernur DKI Jakarta, jajaran KPU, Bawaslu, partai politik, hingga tokoh masyarakat.
Momentum Demokrasi Transparan
Harry Ara Hutabarat memuji transparansi proses pemilu yang ditunjukkan oleh KPU DKI Jakarta. Menurutnya, keterbukaan informasi dalam setiap tahapan pemilu merupakan hak fundamental masyarakat yang harus dijaga dan dihormati.
“Keterbukaan informasi adalah hak masyarakat. Pleno penetapan ini menjadi ruang bagi publik untuk melihat seluruh hasil pemilihan,” ungkap Harry.
Ia menambahkan, pengumuman resmi hasil pemilu melalui mekanisme transparan menunjukkan komitmen KPU terhadap prinsip demokrasi akuntabel.
Keterbukaan Informasi Sebagai Solusi Strategis
Lebih lanjut, Harry menyoroti pentingnya keterbukaan informasi tidak hanya sebagai formalitas, tetapi juga sebagai alat strategis untuk menghadapi tantangan Jakarta di masa depan.
Ia berharap gubernur dan wakil gubernur terpilih memanfaatkan keterbukaan informasi dalam pengambilan kebijakan strategis.
“Keterbukaan harus menjadi ‘tools’ strategis dalam seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi Jakarta ke depan,” tegasnya.
Harry juga mendorong KPU untuk terus meningkatkan standar keterbukaan informasi, termasuk dalam penyajian data, hasil penghitungan suara, dan keputusan penting lainnya.
Harapan untuk Kepemimpinan Baru
Dengan penetapan pasangan calon terpilih, masyarakat Jakarta menaruh harapan besar pada pemerintahan mendatang untuk membawa Jakarta ke arah yang lebih baik. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik diharapkan menjadi landasan utama dalam pembangunan kota.
“Jakarta membutuhkan pemimpin yang mampu menjadikan keterbukaan informasi sebagai solusi utama dalam pengambilan kebijakan untuk Jakarta yang prima dan utama,” ujar Harry optimistis.
Kehadiran berbagai elemen masyarakat dalam rapat pleno ini menegaskan bahwa penetapan pemimpin Jakarta adalah hasil kerja kolektif yang melibatkan seluruh elemen demokrasi.
Kini, perjalanan baru bagi Jakarta dimulai, dengan cita-cita menjadi kota global yang transparan, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan warganya.
Be the first to comment