
IndonesiaVoice.com – Ibu kota kembali terendam. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (28/01) kemarin, memicu kenaikan status sejumlah pos pengamatan banjir ke level Siaga 3 (Waspada). Genangan air melanda 34 RT dan 19 ruas jalan di berbagai wilayah, mengganggu aktivitas warga dan memaksa ratusan keluarga mengungsi.
Menurut data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 09.00 WIB, genangan air dengan ketinggian bervariasi antara 10 cm hingga 100 cm masih terlihat di sejumlah titik. Wilayah terdampak tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.
Jakarta Barat: Wilayah Terparah
Jakarta Barat menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 32 RT tergenang air. Beberapa kelurahan yang paling parah adalah Kedaung Kali Angke (11 RT), Tegal Alur (5 RT), dan Rawa Buaya (4 RT). Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai 100 cm, membuat warga terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Di Kelurahan Duri Kosambi, warga RT 01, 04, 05, dan 06 mengungsi ke musholla darussalam dan musholla Isroruddin. Sebanyak 88 KK atau sekitar 350 jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka yang terendam air. Sementara itu, di Kelurahan Kedaung Kali Angke, warga RT 01 mengungsi ke Masjid Jami al-Alfudholah.
“Kami sudah berusaha menahan air dengan karung pasir, tapi air terus naik. Akhirnya, kami memutuskan untuk mengungsi demi keselamatan keluarga,” kata Ahmad, salah satu warga RT 05 Duri Kosambi.
Jakarta Timur dan Utara: Genangan Mulai Surut
Di Jakarta Timur, genangan terjadi di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air mencapai 80 cm. Sementara di Jakarta Utara, Kelurahan Rorotan menjadi satu-satunya wilayah yang terdampak, dengan ketinggian air mencapai 100 cm. Sebanyak 92 KK atau 280 jiwa di Rorotan terpaksa mengungsi ke depo BCC yang disediakan pemerintah setempat.
Meski begitu, beberapa wilayah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Genangan di 10 RT dan 12 ruas jalan telah surut, termasuk di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kembangan Utara, dan Cawang.
Jalan-Jalan yang Terendam
Selain permukiman warga, 19 ruas jalan di Jakarta juga tergenang air. Beberapa di antaranya adalah Jl. Pluit Dalam (25 cm), Jl. Kelapa Hybrida Raya (40 cm), dan Jl. Jelambar Baru Raya (60 cm). Genangan ini menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik, terutama di kawasan Pluit, Kelapa Gading, dan Jelambar.
“Saya terjebak macet selama dua jam di Jl. Jelambar Baru Raya. Mobil saya hampir mogok karena air yang cukup tinggi,” keluh Rina, seorang pengendara yang terjebak di tengah genangan.
Pengungsian Massal
Bencana banjir ini memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat-tempat aman yang disediakan pemerintah. Di Kelurahan Tegal Alur, sebanyak 470 KK atau 1.200 jiwa mengungsi ke Masjid An-Najiah dan sejumlah musholla. Sementara di Kelurahan Pegadungan, sekitar 75 KK atau 300 jiwa mengungsi ke Masjid Sawatul Ummah.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan timnya untuk memantau kondisi genangan dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan air dan memastikan saluran-saluran air berfungsi dengan baik.
Imbauan untuk Warga
BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi genangan air yang masih mungkin terjadi. “Kami meminta warga untuk tidak panik dan segera menghubungi nomor darurat 112 jika membutuhkan bantuan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta dalam keterangan resminya.
Layanan nomor darurat 112 beroperasi 24 jam non-stop dan dapat diakses secara gratis. BPBD juga memastikan bahwa timnya akan terus bekerja hingga genangan air surut sepenuhnya.
Harapan di Tengah Bencana
Meski banjir telah menjadi langganan tahunan bagi warga Jakarta, harapan untuk solusi jangka panjang tetap mengemuka. “Kami berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan proyek normalisasi sungai dan perbaikan drainase. Kami sudah lelah dengan banjir yang terus berulang,” ujar Siti, warga Kedaung Kali Angke yang rumahnya terendam air setinggi 80 cm.
Sementara itu, langit Jakarta masih mendung. Ancaman hujan lebat masih membayangi. Warga pun bersiap untuk menghadapi hari-hari yang mungkin masih dipenuhi genangan.
Be the first to comment