Bangun Masa Depan Bersama: ASEAN-China Week 2025 Memperkuat Visi 2045 dan Modernisasi Tiongkok

Di Gerbang Fuzhou, Janji Bersama Dikumandangkan

ASEAN-China Week 2025
Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai

Jakarta, IndonesiaVoice.com – Di bawah langit di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, Tiongkok, pada 17 November 2025, sebuah babak baru dalam sejarah kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok resmi dibuka. 

Lebih dari sekadar pertemuan formal, pembukaan ASEAN-China Week 2025 adalah sebuah narasi tentang harapan, konektivitas, dan janji untuk masa depan bersama.

Dengan mengusung tema menggugah, “Our Shared Future: Bridging ASEAN 2045 & Chinese Modernization,” acara ini menyatukan lebih dari 400 pemikir, pemimpin, dan pejabat tinggi—termasuk lebih dari 30 tokoh setingkat Wakil Menteri dari ASEAN dan organisasi internasional—yang datang untuk merangkai visi dan strategi.


Baca juga: Anggaran Pendidikan Rp 757 Triliun ‘Tersandera’ Lintas Sektor, Mutu Terancam  

Inovasi dan Manusia sebagai Pusat

Dari mimbar kehormatan, pesan utama digaungkan dengan jelas: Visi Komunitas ASEAN 2045 memiliki resonansi yang kuat dengan aspirasi Modernisasi Tiongkok. 

Ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kesadaran kolektif bahwa jalan menuju kemajuan harus didasarkan pada fondasi yang sama.

Kedua visi raksasa ini menekankan tiga pilar krusial:

  1. Inovasi: Mendorong terobosan untuk pertumbuhan berkelanjutan.
  2. Konektivitas: Menghubungkan orang, pasar, dan ide.
  3. Pembangunan Berpusat pada Manusia: Memastikan kemajuan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.



Baca juga: Anggaran Pendidikan Indonesia ‘Melejit’, Dana Belanja Inti Justru Tercekik 

Forum ini menjadi titik temu untuk memperkuat penyelarasan strategi, mendorong keterbukaan, dan mengintensifkan kerja sama berbasis inovasi. 

Di luar meja perundingan, fokusnya adalah mempererat hubungan antar masyarakat, menumbuhkan rasa komunitas yang lebih mendalam.

Lonjakan ke Masa Depan Digital dan Hijau

Komitmen nyata dari kemitraan ini terwujud dalam perluasan cakupan kolaborasi. Implementasi China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 3.0 tidak hanya menegaskan komitmen perdagangan, tetapi juga berfungsi sebagai alat vital untuk mencapai pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan inklusif, sebuah upaya heroik untuk mengecilkan kesenjangan pembangunan antar negara anggota.


Baca juga: MPK Ungkap Skenario Suram Pasca Putusan MK: 40% Sekolah Kristen ‘Struggling’ Terjepit Dilema Subsidi Negara 

Namun, mata tertuju pada gelombang masa depan. Kolaborasi kini merambah ke sektor-sektor transformatif:

  • Ekonomi Digital dan Kecerdasan Buatan (AI)
  • Teknologi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan
  • Ekonomi Biru yang memanfaatkan potensi maritim secara harmonis.

Tujuan dari semua ini adalah tunggal: mewujudkan komunitas masa depan bersama yang damai, aman, sejahtera, dan harmonis.

Harapan Menjadi Praktik Terbaik Dunia

Kehadiran Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai, menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam jembatan strategis ini. Berbicara dalam forum tingkat tinggi, Yorrys menekankan bahwa mewujudkan Visi ASEAN 2045—termasuk peningkatan konektivitas—mutlak memerlukan kerja sama yang terbuka dengan Tiongkok dan mitra global lainnya.


Baca juga: Revisi UU Pangan 2012, JPPN Desak Hentikan Impor & Sanksi Pidana Alih Lahan 

“Tema ASEAN-China Week tahun ini sangat relevan dengan aspirasi modernisasi yang kita bagikan bersama, dan menjadi momentum untuk memperkuat kesepahaman strategis kedua pihak,” ujar Yorrys, pada Kamis (20/11/2025).

Harapan Yorrys melampaui kepentingan regional. Ia menginginkan ASEAN-China Week tidak hanya berlanjut, tetapi juga menjadi praktik terbaik (best practice) bagi hubungan kawasan dan dunia.

“Melalui agenda nyata dan kolaborasi yang saling menguntungkan, ASEAN dan Tiongkok dapat memberikan contoh bagaimana negara dan kawasan membangun masa depan bersama yang stabil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya,” tambahnya.


Baca juga: Penganugerahan 10 Pahlawan Nasional, Dr John Palinggi Serukan Untuk Akhiri Pertikaian dan Berdamai Dengan Sejarah 

Sejak pertama kali digelar tiga tahun lalu, ASEAN-China Week telah terbukti efektif meningkatkan pemahaman publik. 

Edisi 2025 ini memperkaya agenda dengan Dialog Tematik Tingkat Tinggi, Meja Bundar Pemuda tentang Kelautan, Konferensi Pencocokan Peluang Kerja Sama Ekonomi, dan penghargaan bagi pemenang kompetisi pemuda, menegaskan bahwa kemitraan ini dibangun dari puncak hingga ke akar rumput.

Di Fuzhou, jembatan antara dua peradaban besar telah diperkuat, membawa harapan bahwa “Masa Depan Bersama” bukan hanya sekadar slogan, melainkan peta jalan nyata menuju kemakmuran dan stabilitas global.(Vic)

#ASEANChinaWeek #VisiASEAN2045 #ModernisasiTiongkok #OurSharedFuture #KerjaSamaASEANTiongkok #EkonomiDigital

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*