
IndonesiaVoice.com – Sebuah simfoni pergerakan estafet kepemimpinan baru saja bergema di jantung pertahanan negara. Di Gedung Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dengan khidmat, tongkat komando Pengamanan Presiden (Paspampres) berpindah tangan.
Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha kini resmi menakhodai Pasukan Pengamanan Presiden, sebuah amanah vital yang mengemban kehormatan dan martabat bangsa.
Serah terima jabatan yang dipimpin oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Richard Tampubolon, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, ini bukan sekadar rutinitas.
Ia adalah penanda berlanjutnya dedikasi dan profesionalisme di tubuh militer Indonesia, sebuah babak baru bagi Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha, yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari Pasukan Pengamanan Presiden, kini mengemban tugas yang lebih besar, menggantikan Mayjen TNI Achiruddin, S.E., M.Han., yang bergeser memimpin Pangdam IV/Diponegoro.

Paspampres, Lebih dari Sekadar Pengawal Fisik
Menurut pengamat militer terkemuka, Dr. John Palinggi, MM, MBA, penunjukan Komandan Paspampres adalah sebuah langkah strategis yang tak bisa diremehkan.
“Ini bukan sembarang jabatan,” tegasnya, suaranya sarat makna.
“Seorang prajurit yang mendudukinya harus memiliki kualifikasi integritas yang sangat, sangat, sangat setia, dan terlatih. Karier yang sudah berlangsung lama, melalui seleksi ketat, dan pertimbangan matang dari Panglima TNI. Yang paling penting, ia harus diterima oleh Bapak Presiden.”
Pentingnya Paspampres, lanjut Dr. Palinggi, tercantum jelas dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yang diperbarui dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025.
Pasal 7 ayat 2 undang-undang ini secara eksplisit mengatur tentang pengamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2013 lebih lanjut merinci mekanisme pengamanan ini, mencakup pengamanan tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.
“Mengapa mereka harus diamankan secara khusus?” tanya Dr. Palinggi retoris.
“Karena Presiden, Wakil Presiden, dan tamu negara adalah representasi, lambang negara. Mereka harus mendapatkan perlakuan pengamanan khusus dari ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan mereka. Jika ada sesuatu yang terjadi, itu dapat menjatuhkan kehormatan, martabat, dan kewibawaan pemerintahan.”
Pengamanan ini mencakup dimensi yang luas yaitu dari pengamanan pribadi, instalasi (kediaman, istana, hotel), kegiatan (jalur perjalanan dan lokasi acara), hingga penyelamatan, pengamanan makanan, media, dan pengawalan.
Bahkan, pengamanan anak dan menantu Presiden juga tercakup dalam lingkup ini, meskipun dengan kategori pengamanan pribadi, kegiatan, dan pengawalan.
Ketika Presiden atau Wakil Presiden berkunjung ke luar negeri, pengamanan melibatkan koordinasi matang antara Panglima TNI, Kementerian Luar Negeri, BIN, dan Kapolri.
Kembali ke “Rumah”
Sosok Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha bukan nama baru dalam lingkaran Paspampres. “Latar belakangnya sudah dipersiapkan dengan matang, baik oleh dirinya sendiri maupun TNI,” ujar Dr. Palinggi dengan keyakinan.
Lulusan Akademi Militer tahun 1997 dari kecabangan Kopassus ini telah menorehkan jejak karier yang impresif. Ia pernah menjabat berbagai posisi strategis, termasuk Asisten Intelijen di Kodam Siliwangi.
Yang menarik, ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Detasemen 4 Paspampres Grup A. “Beliau kembali ke rumah,” tutur Dr. Palinggi, mengisyaratkan familiaritas Mayjen Edwin dengan lingkungan Paspampres.
Rekam jejak pendidikannya pun tak kalah mentereng. Mayjen Edwin adalah seorang Magister dari Universitas Pertahanan dan sedang menyelesaikan program S3 (kandidat Doktor) di Universitas Indonesia.
Ia juga pernah mengikuti pendidikan staf di Selandia Baru, Sekolah Staf Komando TNI, serta pendidikan intelijen dan analis intelijen di Australia.
Puncaknya, ia pernah mengikuti pendidikan Pangkostrad di Amerika Serikat pada tahun 2015, dan mendapatkan penghargaan penulisan karya bidang akademik dari National Defense University Amerika Serikat.
“Ia juga pernah menjadi ajudan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla,” tambah Dr. Palinggi, menunjukkan kedekatan Mayjen Edwin dengan lingkaran kepresidenan.
Kualitas Kepemimpinan yang Menginspirasi
Di luar deretan kualifikasi akademik dan militer, Dr. John Palinggi menangkap satu hal yang paling menonjol dari Mayjen Edwin yaitu kerendahan hati.
“Saya memiliki kesan bahwa Komandan Paspampres yang baru ini memiliki kerendahan hati yang luar biasa,” katanya, mengenang momen kebersamaan ketika mengikuti lepas sambut Danpaspampres, Senin (23/6/2025).
“Ia sangat menghormati orang tuanya. Itu biasanya modal kita untuk ditingkatkan oleh Allah SWT yakni rendah hati dan menghormati orang tua adalah kunci panjang umur dan murah rezeki.”
Sikap rendah hati dan keramahan ini, dipadu dengan pengalaman di berbagai instansi pemerintah, termasuk sebagai Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan saat Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan, membentuk sosok pemimpin yang paripurna.
“Saya memiliki keyakinan dan doa semoga tugas-tugasnya bisa lancar,” ucap Dr. Palinggi.
“Karena untuk menjadi Komandan Paspampres tidaklah mudah. Bagaimana menjaga antara keamanan dan kenyamanan Presiden? Ini yang paling krusial.”
Ia menjelaskan bahwa Paspampres Indonesia memiliki pola unik yang menggabungkan pengamanan mutlak dengan penciptaan kenyamanan bagi Presiden, sebuah dimensi yang jarang ditemukan di pengamanan kepala negara negara lain.
Masa Depan Militer di Tangan Generasi Penerus
Pada usia 50 tahun, Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha, bersama Mayjen TNI Achiruddin yang juga berusia 50 tahun dan berasal dari Akademi Militer 1997, memiliki jalur karir yang masih panjang. Undang-undang TNI memungkinkan perwira tinggi setingkat Mayor Jenderal untuk mengabdi hingga usia 61 tahun.
“Mereka berdua adalah generasi penerus yang kita doakan bisa berkembang secara baik dan pada saatnya menjadi pemimpin di kalangan militer,” kata Dr. Palinggi, menatap optimis masa depan TNI.
Dinamika pergantian ini, menurutnya, adalah bagian alami dari demokrasi di tubuh TNI, sebuah upaya untuk memberikan kesempatan bagi perwira-perwira tinggi untuk terus maju dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.
“Tentu, kita semua bangga dan bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Komandan Paspampres yang baru,” pungkas Dr. Palinggi, suaranya penuh harap.
“Semoga Bapak Komandan Paspampres selalu sehat bersama keluarga, sukses dalam tugas-tugasnya, dan senantiasa sehat, nyaman, dan aman bersama Bapak Presiden kita, Bapak Presiden Prabowo. Dan kepada Bapak Mayjen TNI Achiruddin, semoga selalu sehat dan sukses sebagai Panglima Kodam IV/Diponegoro, dan suatu saat kembali lagi ke Jakarta dengan prestasi yang lebih baik lagi. Amin.”
(VIC)
Be the first to comment