Dr John Palinggi: Polri di Usia 79, Dekat dengan Masyarakat, Modern, dan Penuh Integritas

"Kita amat berbahagia melihat prestasi yang dicapai Kepolisian Negara Republik Indonesia," ungkap Dr. John Palinggi, yang telah bersentuhan dengan 13 Kapolri sepanjang kariernya.

hut bhayangkara ke-79 polri
Dr. John Palinggi, MM, MBA.

Hari ini, 1 Juli 2025, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79.

Momen spesial ini menjadi refleksi atas perjalanan panjang Korps Bhayangkara yang terus bertransformasi menuju institusi yang modern, profesional, dan semakin dekat dengan masyarakat.

Pengamat Kepolisian, Dr. John Palinggi, MM, MBA, dalam sebuah wawancara khusus, menyampaikan pandangan optimis dan inspiratifnya tentang perkembangan Polri selama 79 tahun berdiri.

“Kita amat berbahagia melihat prestasi yang dicapai Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ungkap Dr. John Palinggi, yang telah bersentuhan dengan 13 Kapolri sepanjang kariernya.

Ia mengakui, meski berbagai keunggulan dan kekurangan menyertai, Polri hari ini telah berubah secara signifikan menjadi lebih baik dan diharapkan akan terus maju.

HUT Ke-79 Bhayangkara
Dr. John Palinggi, MM, MBA

Tiga Pilar Utama dan Sentuhan Sejarah

Dr. John Palinggi mengingatkan kembali tugas fundamental Polri berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Ia mengisahkan pengalamannya terlibat aktif dalam berbagai inisiatif pengembangan Polri sejak era Jenderal (Purn.) S. Bimantoro, termasuk pernah menjadi narasumber tetap untuk Bimbingan Masyarakat (Binmas) POLRI, terlibat dalam pembentukan Jam Patwal (Patroli dan Pengawalan), hingga menjadi narasumber di rapat kerja teknis Badan Reserse dan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri. Di Baintelkam, ia bahkan bertugas meningkatkan kemampuan intelijen ekonomi.

“Kalau dulu itu masih zaman Pak Bimantoro sangat sulit infrastruktur, sekarang Polri telah berhasil mewujudkan infrastruktur perumahan dan asrama bagi personel,” jelas Dr. John Palinggi yang kini menjabat Dewan Kehormatan Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI), menyoroti salah satu kemajuan nyata.

Modernisasi alutsista (alat utama sistem) dan alat transportasi juga disebutnya telah meningkatkan kemampuan bergerak cepat Polri. Tak ketinggalan, perangkat siber Polri saat ini sudah sangat maju.

Dr John Palinggi juga pernah menjadi Tenaga Ahli Pengajar Lemhanas yang sempat mengajar Tito Karnavian (Angkatan 17 Lemhanas, tahun 2011), Suhardi Alius, Moechgiyarto dan mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) (Alm.) Syafruddin.

8 Komitmen Kapolri Listyo Sigit

Momen penting lainnya adalah diangkatnya Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri pada tahun 2021.

Dr. John Palinggi memuji delapan komitmen yang disampaikan Kapolri dalam paparannya di DPR, meliputi yaitu prediktif (mampu memprediksi gejala), responsibilitas (cepat menanggapi), transparansi berkeadilan (keterbukaan yang adil bagi semua lapisan masyarakat), dukungan pada pembangunan nasional, sinergitas internal, ekosistem inovasi, kepemimpinan melayani dan teladan, pengedepanan pencegahan, soliditas, dan kesetiaan pada NKRI.

Terkait “transparansi berkeadilan”, Dr. John Palinggi menegaskan bahwa keterbukaan informasi harus disertai dengan batasan rahasia penyidikan, serta penanganan kasus yang tidak membeda-bedakan status sosial.

Ia menyoroti pentingnya polisi hadir di jalanan, sembari mengkritik pihak di luar kepolisian (seperti DLLAJR) yang kerap mengambil alih tugas pengaturan lalu lintas.

Tugas Berat dan Inisiatif “Polisi untuk Masyarakat”

Dr. John Palinggi juga mengingatkan masyarakat akan beban tugas Polri yang luar biasa berat, mengingat seluruh persoalan kejahatan pidana muaranya ada di kepolisian.

Ia memberikan contoh kasus-kasus korupsi mega proyek di masa lalu yang melibatkan pihak sipil, namun penyelesaiannya menjadi tanggung jawab Polri dan aparat penegak hukum lainnya.

“Jangan terlalu banyak menghakimi polisi dan TNI,” pesannya, “mereka sudah melaksanakan tugas itu, cuma karena tumpukan kejahatan begitu banyak dari berbagai pihak yang dilakukan oleh orang-orang yang mestinya menjaga negara.”

Sejalan dengan tema HUT Bhayangkara ke-79, “Polisi Untuk Masyarakat”, Dr. John Palinggi, yang juga turut menciptakan konsep “pemolisian masyarakat” (Polmas), menyambut baik kebijakan Kapolri yang membebaskan Polsek dari tugas penyidikan.

Kebijakan ini bertujuan agar Polsek dapat lebih fokus pada pencegahan, mediasi melalui restorative justice (perdamaian), dan fungsi Binmas.

“Masyarakat dibimbing supaya mengerti sekaligus dikasih tahu ini dilarang, kalau kau melanggar ini kena pidana,” jelasnya, menyoroti pentingnya edukasi hukum bagi masyarakat.

Harapan dan Doa untuk Polri

Di momen spesial ini, Dr. John Palinggi tidak memiliki pesan khusus, melainkan sebuah doa tulus.

“Semoga Kepolisian Negara Republik Indonesia dari berbagai keunggulan dan masih ada kekurangan dapat secara terus menerus hari lepas hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun dapat berubah lebih baik ke depan,” harapnya.

Ia yakin dengan komitmen untuk terus berubah dan berbenah, Polri akan senantiasa mendapatkan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam pengabdiannya.

“Terimalah penghormatan saya kepada Bapak Kapolri, para mantan Kapolri, para pejabat utama Mabes Polri, dan juga para Kapolda dan wakil Kapolda, serta para Kapolres, serta seluruh personel Kepolisian Negara Republik Indonesia. Semoga selalu sehat dan sukses tugas dalam rangka mengabdi sebagai Polisi Negara Republik Indonesia,” pungkas Dr. John Palinggi, mengakhiri wawancara dengan penuh optimisme.

(Victor)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*