Willem Frans Ansanay, Nakhoda Baru Bara JP: Menjaga Jejak Jokowi, Mengawal Visi Prabowo-Gibran

Sikap politik Bara JP di bawah kepemimpinan Frans Ansanay sangat jelas yakni mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode.

bara jp
Ketua Umum Bara JP periode 2025-2030, Willem Frans Ansanay, SH, M.Pd,

IndonesiaVoice.com – Di bawah langit Jakarta yang cerah, di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Kamis (19/6/2025) yang sarat sejarah, sebuah babak baru terukir bagi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP).

Dalam sebuah Kongres Luar Biasa (KLB) yang khidmat, tongkat estafet kepemimpinan diserahkan. Suara bulat peserta menggemakan satu nama yaitu Willem Frans Ansanay, SH, M.Pd.

Ia resmi mengemban amanah sebagai Ketua Umum Bara JP periode 2025-2030, meneruskan jejak Utje Gustaaf Patty, dalam sebuah era yang menjanjikan tantangan dan arah perjuangan yang berbeda.

Transisi ini bukan sekadar pergantian pucuk pimpinan. Frans Ansanay menegaskan, Bara JP yang dulu lekat dengan nama dan perjuangan Presiden Joko Widodo, kini bertransformasi menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan. Sebuah metamorfosis yang menandai adaptasi organisasi terhadap lanskap politik yang bergerak dinamis.



Baca juga: Dr Hulman Panjaitan: Peran Krusial Pendidikan Tinggi dalam Mengangkat Pariwisata Danau Toba

“Yang membedakan periode ini dari sebelumnya adalah bahwa Bara JP kini tidak lagi secara langsung berada di bawah pemerintahan Bapak Jokowi seperti dua periode lalu,” jelas Frans, suaranya tenang namun penuh tekad, ketika diwawancarai di Jakarta, Senin (23/6/2025).

Membentang Jaringan, Mengawal Visi

Dalam dua periode pemerintahan Presiden Jokowi, Bara JP telah menjadi kekuatan tak terlihat di balik layar, mengawal perjuangan, dan merajut jaring-jaring dukungan di tengah masyarakat.

“Tugas relawan Bara JP di pemerintahan Jokowi dua periode itu selalu mengawal perjuangan yang sudah mengantar Pak Jokowi sebagai presiden,” kenang Frans.

Mereka adalah para pejuang senyap yang tak lelah membangun koneksi, menggerakkan massa, dan memastikan suara rakyat sampai ke bilik suara, mengantarkan Jokowi ke puncak kepemimpinan nasional.

Perjalanan organisasi ini penuh liku. Kongres pertama di 2014, dilanjutkan kongres kedua di 2019. Kemudian, cobaan datang di 2021, ketika sang Ketua Umum kala itu, Ir. Viktor Sirait, berpulang.



Baca juga: Forkonas PP DOB Desak Pemerintah Buka Moratorium, PPPT Resmi Masuk Struktur Nasional

KLB di Hotel Salak Bogor menjadi saksi bisu kesepakatan aklamasi untuk mendorong Sekjen Utje Gustaaf Patty sebagai ketua umum.

Periode kepemimpinan memang sengaja diperpanjang satu tahun untuk memastikan kontribusi maksimal Bara JP di 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Namun, takdir berkata lain. Tugas besar menanti Utje Gustaaf Patty, yang juga menjabat Wakil Ketua TKN dan memimpin banyak relawan di Rumah Juang Pasar Minggu. Untuk menghindari stagnasi, KLB kembali digelar.

“Kongres luar biasa ini bukan karena ada kegagalan dari ketua umum yang lama, tidak,” tegas Frans.

“Ini karena kita harus mengubah anggaran dasar dari periodisasi 5 tahun yang tadinya kita naikkan 6 tahun, kita kembalikan menjadi 5 tahun. Dan mantan ketua umum kami itu dinaikkan dalam tugas yang lebih luas.”



Mengawal Prabowo-Gibran Dua Periode

Dari seluruh DPD Bara JP, baik dari dalam maupun luar negeri, nama Willem Frans Ansanay terpilih secara aklamasi dalam KLB yang berlangsung pada 18-20 Juni 2025. Sebuah amanah berat yang ia pikul dengan kesadaran penuh.

“Memang rasanya berat. Tapi demi bangsa dan negara, sikap kami yaitu mengawal Pembina utama kami Pak Jokowi, tetapi juga mengawal pemerintahan yang ada, yaitu Prabowo Gibran,” ujarnya.

Sikap politik Bara JP di bawah kepemimpinan Frans Ansanay sangat jelas yakni mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode.

“Kenapa dua periode? Karena lima tahun itu sempit waktunya. Kalau diganggu terus oleh pihak-pihak yang merasa bahwa kerja pemerintah untuk menerjemahkan visi-misi kalau terganggu terus, maka pasti akan terganggu juga program-program pembangunan nasional,” papar Frans, menyinggung pentingnya stabilitas untuk kelanjutan pembangunan.



Komitmen ini selaras dengan arahan Pembina Utama Bara JP, Joko Widodo, yang secara langsung mendukung kerja-kerja relawan dalam memenangkan Prabowo dan Gibran.

Bara JP akan terus berkoordinasi dengan sang Pembina Utama, yang hingga kini tetap berposisi sebagai negarawan, milik semua anak bangsa dan partai.

Menjaga Marwah, Melawan Narasi Negatif

Tak hanya mengawal program pembangunan, Bara JP di bawah Frans Ansanay juga bertekad menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah Pembina Utama mereka, Joko Widodo, dari berbagai narasi negatif.

“Bara JP akan melawan. Kami akan melawan semua framing negatif yang ditujukan kepada Pak Jokowi, termasuk soal kasus soal ijazah yang diributkan oleh segelintir orang,” tegas Frans, suaranya mengeras.



Ia menyerukan agar masalah pribadi tidak dibawa ke ranah yang lebih luas, dan menekankan jasa-jasa besar Jokowi dalam meletakkan fondasi pembangunan bangsa.

Sikap tegas juga ditunjukkan Bara JP terhadap isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Sikap yang sama, menolak gerakan pemakzulan,” kata Frans.

Baginya, presiden dan wakil presiden adalah satu paket yang dipilih rakyat, dan kepercayaan kepada anak muda seperti Gibran harus dijaga.

“Jangan kita melihat sisi negatif dari siapapun. Semua pejabat di Republik ini punya sisi negatif, kekurangan, dan kelebihan,” tegas Frans.



Ke depan, Bara JP akan menata organisasi dan mempersiapkan generasi-generasi baru untuk terlibat aktif dalam pembangunan nasional.

Perjuangan akan ditempuh melalui sistem, dengan menjaga etika kebangsaan. Ruang parlemen akan menjadi salah satu wilayah pengawasan Bara JP, memastikan program pemerintah berjalan baik dan para pembantu presiden bekerja sesuai harapan.

Dengan kepemimpinan baru, Bara JP kini bukan lagi sekadar Barisan Relawan Jokowi Presiden, melainkan Barisan Relawan Jalan Perubahan.

Sebuah komitmen untuk terus mendukung pembangunan dan mengawal arah bangsa ke depan, dengan tetap menghormati jejak langkah sang Pembina Utama, Joko Widodo, dan sepenuh hati mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran untuk dua periode ke depan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*