Royal Sports Performance Sports Gelar Seminar “Right Sports, Right Nutritition, Healthy Heart”

”Data menyebutkan aktivitas fisik kurang di Indonesia mencapai 26,1 persen pada tahun 2013 dan naik menjadi 33,5 persen pada tahun 2018,"

INDONESIAVOICE.com | Dalam rangka Welcome to 2020 Annual Insurance Gathering, Royal Sports Performance Sports menggelar Seminar Resolution 2020: “Right Sports, Right Nutritition, Healthy Heart” di Basement 2, Senayan City, Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.

 

Hadir sebagai pembicara yaitu dr Sophia Hage, SpKO (Sports Medicine Specialist), dr Sebastian J, So.PD-KEMD (Internist Specialist), dan Emilia E Achmadi MS (Sports Nutrionist). 

 

Acara seminar dibuka oleh Direktur Utama Royal Progress Hospital,  dr Ivan R Setiadarma MM. “Kiranya seminar ini membawa manfaat bagi kita semua,” Ucap Ivan.



 

Sports Nutrionist, Emilia E Achmadi MS, memaparkan penting mengubah mindset cara makan. 

 

“Masih banyak yang punya mindless eating atau pola makanan yang tidak dipikirkan,” ujar dia.

 

Lebih lanjut Emilia mengutarakan kebiasaan makan (eating habit) yang buruk akan mengakibatkan beberapa penyakit, antara lain, obesitas dan jantung yang kini bisa menyerang siapapun tanpa mengenal umur.

 


“Karena itu penting mengkontrol nutrisi yang masuk ke dalam tubuh,” imbuh dia.

 

Sementara Internist Specialist,  dr Sebastian J, So.PD-KEMD, menegaskan aktivitas fisik olahraga secara teratur penting guna menjaga kesehatan seseorang.

 

“Ingat ya aktivitas fisik berupa ngepel, nyapu dan bersih-bersih tidak tergolong olahraga ya,” ujar dia.

 


Menurut Sebastian olahraga yang baik mencakup kardiovaskular training (untuk kesehatan jantung) yang dapat dilakukan dengan aerobic, jalan dan lari. 

 

“Juga perlu untuk Strength Training (untuk kekuatan) berupa olahraga angkat berat dan Streching (peregangan) dengan olahraga yoga,” urai dia.

 

Sedangkan Sports Medicine Specialist dr Sophia Hage, SpKO mengatakan aktivitas fisik kurang merupakan faktor risiko utama bagi penyakit kardiovaskular, kanker dan diabetes.

 


Bahkan data menyebutkan aktivitas fisik kurang di Indonesia mencapai 26,1 persen pada tahun 2013 dan naik menjadi 33,5 persen pada tahun 2018,” beber dia.

 

Sophia menekan pentingnya gaya hidup aktif (Active lifestyle) dalam keseharian bagi setiap orang.

 

“Kurangi waktu inaktif seperti duduk depan laya dan tidur. Kalaupun pekerjaan lebih banyak duduk maka kasih jeda duduk setiap 2-3 jam. Dan biasakan berjalan kaki ketika, misalnya, makan siang dan jalan ke parkiran,” tandasnya.

 

(VICTOR)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan