IndonesiaVoice.com Relawan Lentera Kasih (Relasi) Prabowo-Gibran bersama para pendeta, cendekiawan Kristen, aktivis gereja dan Ormas Kepemudaan (OKP) Kristen menggelar acara “Temu Kebangsaan Dan Doa Bersama Untuk Indonesia” di Akmani Hotel, Jakarta, Jumat (9/2/2024).
Acara dengan tema “Pemilu Sekali Putaran untuk Indonesia yang Rukun, Damai, dan Maju” ini dimulai ibadah dengan kotbah dibawakan Pdt Andreas Tuhenay.
Dalam kotbahnya, Pdt Andreas menekankan 2 hal yang mesti dilakukan bagi Indonesia. “Pertama, kita harus bangkit dari kehidupan masa lalu, masa kelam, masa bodoh dan malas, serta ketidakpedulian kita. Sebab Indonesia memanggil kita untuk melakukan perubahan,” jelasnya.
“Kedua, kita dipanggil untuk menjadi terang. Siapapun dan dimanapun kita berada hendaknya hidup kita berdampak dan menjadi terang. Supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik sehingga menjadi berkat bagi orang lain,” imbuh Andreas.
Sekretaris Relasi, Herbert Marpaung, dalam sambutannya, menjelaskan cikal bakal didirikannya Relasi berasal dari pemuda-pemudi Kristen dari lintas sinode gereja yang punya inisiatif untuk menyemangati Paslon Prabowo dan Gibran untuk menang satu putaran pada Pilpres 14 Februari 2024.
Herbert juga menyampaikan pesan Cawapres Gibran yang mengajak para pemuda untuk mewujudkan pemilu damai.
“Meskipun kita berbeda pilihan, ingat pesan Mas Gibran agar kita tidak boleh saling mengejek, membenci dan menyerang pribadi. Mari sama-sama membangun Indonesia maju. Kita sebagai inisiator pemuda-pemudi Kristen yang berhimpun dalam Relasi harus terus konsisten mengkampanyekan Visi dan Misi Paslon 02 Prabowo Gibran,” imbuhnya.
Sementara Pdt Yerry Pattinasarany dalam testimoninya mengutarakan Paslon Prabowo-Gibran punya kemampuan bukan hanya memenangkan pertarungan demokrasi, tapi bisa merajut kembali persatuan paska pemilu 2024.
“Paska pemilu, kita punya banyak PR dan rasanya perlu orang-orang yang punya hati yang luas untuk kembali merekatkan kembali bangsa ini. Saya lihat Paslon Prabowo Gibran sangat solid mengarah kesana,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Relasi, Sahat MP Sinurat, mengawali testimoninya dengan menyampaikan pesan Gibran agar para para aktivis pemuda bisa menggunakan hak pilihnya untuk kepentingan bangsa kedepan.
Ia mendasarkan testimoni sesuai tema acara ini yakni “Pemilu Sekali Putaran untuk Indonesia yang Rukun, Damai, dan Maju”.
“Melalui tema ini, kita berharap hiruk politik beberapa bulan ini bisa selesai dalam satu putaran untuk Indonesia yang rukun, damai dan maju,” ucapnya.
Sahat melanjutkan, “Kita sudah melihat pemimpin yang baik yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun kepemimpinan beliau. kita juga bisa melihat siapa pemimpin yang bisa melanjutkan hal-hal baik yang sudah dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi.”
Tentunya, menurut Sahat, bisa dilihat pemimpin mana yang punya visi untuk kepentingan keberagaman, kemajemukan dan fokus pada isu-isu anak muda.
“Kita tidak hanya melihat Indonesia pada tahun 2024 yang sedang menghadapi pemilu, tapi ini adalah bagian dari perjalanan panjang bangsa imenjadi negara mandiri yang menyiapkan generasi yang kuat dan berdiri sama tinggi dengan negara lain,” urainya.
Sahat membeberkan, selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, banyak progam yang membuat negara lain salut dengan Indonesia.
“Apa yang telah ditorehkan oleh Presiden Jokowi selama 10 tahun ini dapat dilanjutkan oleh pemimpin yang bisa melakukan mimpi besar Indonesia Emas 2045 (100 tahun Indonesia) sehingga kita bisa menjadi negara maju. Dan satu-satunya yang bisa menyiapkan generasi emas hanya Paslon Prabowo Gibran,” pungkasnya.
Peluncuran Buku “Gibran Pemuda Diatas Garis”
Ditengah-tengah acara “Temu Kebangsaan Dan Doa Bersama Untuk Indonesia” diadakan Peluncuran buku bertajuk “Gibran Pemuda Diatas Garis” yang ditulis oleh Sabam Sopian Silaban.
Menurut Sabam ada beberapa alasan dikatakan Gibran pemuda diatas garis. “Pertama, ketangguhan mental yang ada dalam diri Mas Gibran. Meski dirinya dihujani banyak hujatan, Gibran tetap maju menjadi cawapres,” paparnya.
“Kedua, Gibran seorang yang punya kecendekiawanan. Ia pernah belajar ke Singapura dan kursus ke Australia. Ketiga, DNA Gibran digunakan dan dirawat dengan baik. Keempat, rezekinya luas,” tandas Sabam yang juga penulis Buku “Prabowo Pemimpin diatas Garis” ini.
Peluncuran buku saat itu ditandai dengan penyerahan buku dan piagam yang diserahkan dari Sabam Sopian Silaban kepada Ketum Relasi Sahat MP Sinurat.
(Vic)
Be the first to comment