IndonesiaVoice.com– Sejak awal penguasa sudah mempunyai niat yang buruk dan jahat buat perjalanan demokrasi ini. Jadi tidak ujuk-ujuk bisa terjadi begini, kecurangan pemilu 2024 tersebut sudah direncanakan maka terjadilah ‘alas’nya lewat rekayasa sistem. Tidak ada yang kebetulan didunia ini, kalau ada yang bilang demikian maka dia belum ngerti saja.
“Yang pasti bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna, maka bila hari ini kita sedang di pertontonkan suguhan akan sikap ketamakan dan kerakusan penguasa dan antek-anteknya maka sama halnya mereka-mereka itu sedang menabur angin dan akhirnya mereka-mereka dan keturunannya yang akan menerimanya” kata Pengamat Politik, Samuel F Silaen, kepada redaksi (04/03/2024).
Sesungguhnya, lanjut Samuel, Allah tidak akan pernah membiarkan kejahatan itu merajalela, Lambat atau cepat apa yang ditabur tersebut akan kembali kepada yang menaburnya.
“Sebab ada peribahasa ‘menabur angin akan menuai badai’, hukum alam itu akan tetap berlaku meskipun berusaha untuk mengakalinya, merasa sudah hebat betul, sehingga lupa seolah-olah tidak akan mati, peribahasa diatas akan terjawab pada waktunya, “imbuhnya.
Samuel mengutarakan, mungkin Tuhan dikira sedang tertidur sehingga berusaha melakukan hal-hal yang paling kotor karena memiliki kekuasaan sebagai ‘pejabat’ sehingga seperti sangat berkuasa menentukan pemimpin sesuai dengan selera kelompoknya, semua diatur sedemikian rupa supaya bisa dikendalikan.
“Pemimpin yang tidak selaras dengan suara rakyat maka tinggal tunggu waktu saja, apa yang akan terjadi di dalam kepemimpinannya, ‘tulah’ alam akan memberikan pembalasan yang setimpal atas apa yang diperbuat, oleh karena mencuri sesuatu yang bukan haknya, inilah perjalanan kepemimpinan yang bukan berasal dari yang sepatutnya atau semestinya,” bebernya.
“Bila kepemimpinan atau kekuasaan itu diperoleh dari cara-cara yang kotor dan penuh kecurangan maka azablah yang akan menghukum pemimpin dan seluruh antek-anteknya termasuk pihak-pihak yang turut serta mendorong dan memuluskan niat jahat tersebut, semoga rakyat tidak jadi tumbalnya,” tandas dia.
Be the first to comment