Pelantikan DPP IP-KI 2023-2028, Baskara Harimukti Sukarya: Teknologi Jadi Alat Utama Sampaikan Pesan Moral Kebangsaan

Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IP-KI) masa bakti 2023–2028

IndonesiaVoice.com Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IP-KI) masa bakti 2023–2028 yang dinahkodai oleh H Baskara Harimukti Sukarya dilantik di Millennium Hotel, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

H Baskara Harimukti Sukarya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum DPP IP-KI dalam hasil Musyawarah Nasional IP-KI pada Juni 2023.

“Indonesia sedang menerima bonus demografi sebagai suatu momentum dan peluang untuk dapat menentukan harkat dan martabat bangsa menjadi Indonesia yang utuh dengan makna warna Emas itu sendiri. Menempatkan generasi muda Bangsa dalam skala prioritas. Hal tersebut sangat bijak untuk dilakukan saat ini.” jelas Baskara Sukarya dalam sambutannya.

H Baskara Harimukti Sukarya

 Baca juga: Laksdya TNI Irvansyah Resmi Jadi Kepala Bakamla RI



Baskara menegaskan, strategi transformasi kelembagaan IP-KI sebagaimana dulu didirikan oleh para pendiri seperti Jenderal Besar AH Nasution dan para pejuang kemerdekaan serta tentara Republik Indonesia saat itu, adalah transformasi yang bukan sekedar optimalisasi fungsi, melainkan juga penyesuaian metodologi yang beriringan dengan perkembangan zaman.

Di era digitalisasi, lanjutnya, teknologi menjadi alat utama dalam menyampaikan pesan moral kebangsaan dengan bentuk yang lebih efektif, optimal dan merata kepada seluruh individu masyarakat, khususnya generasi muda Bangsa.

“IP-KI akan terus berusaha untuk mengoptimalisasi teknologi dalam menginspirasi masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila. Hal ini menjadi fokus utama IP-KI tatkala penelitian dari Setara Institut menyajikan data kurang lebih 57% generasi muda, tidak keberatan bila ideologi Pancasila diganti,” beber dia.

Baca juga: Pemerintah Larang Pelaku Usaha Bebankan Biaya Tambahan Kepada Konsumen



Hal itu menjadi kekuatiran sekaligus perhatian khusus bagi Baskara melihat kondisi generasi muda saat ini.

“Atas kondisi tersebut, peran IP-KI bukanlah sebagai entitas yang dapat berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari masyarakat dan pemerintah membangun sinergitas. Kami berusaha untuk selalu hadir di tengah masyarakat, berbagi ruang dan pandangan, serta menjadi penjaga api nasionalisme dan cinta tanah air sekaligus berupaya secara konsisten dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.” urainya.

“Kami berharap masyarakat dapat bersatu dan memandang masa depan yang lebih baik sebagai satu kesatuan bangsa yang kuat dan solid dalam segala situasi dan kondisi, terlebih menjelang pesta demokrasi.” pungkas Baskara penuh optimis.

Baca juga: Moga Simatupang dilantik Menjadi Dirjen PKTN Kementerian Perdagangan



Baskara menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya dalam rangka giat dan proses pemilihan umum Negara Indonesia agar tetap bersatu.

“Tetap mengedepankan demokrasi yang kondusif, saling menghargai dan menghormati serta bersama-sama berkomitmen menjaga kedaulatan Indonesia yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan setiap hak warga negara. Juga, tegas dalam mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya.

Menurut Baskara, tingkat usia produktif yang meningkat merupakan kunci Indonesia menjadi negara besar dunia. Namun keadilan harus diwujudkan secara totalitas dan menjadi perhatian dalam sisi pendidikan sebagai dasar yang kokoh, ekonomi penopang negara, dan transformasi perkembangan teknologi dalam setiap lini, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa dalam bingkai NKRI dan membangun kultur dengan mengedepankan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: POLITIK IDENTITAS DAN SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA



“Roh IP-KI sebagai organisasi kebangsaan siap bertransformasi dengan peningkatan kualitas mental, kultur, spiritual dan karakter Indonesia pada generasi muda bangsa,” tandasnya.

Tanamkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Ketua Dewan Pembina Drs Bambang Sulistomo, SIP, menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada para generasi muda.

“Apalagi anak-anak muda sekarang ini sekitar puluhan persen merasakan bahwa Pancasila tidak diperlukan lagi. Itu salah siapa. Itu salah kita tidak bisa menemukan para pemimpin yang berani mewujudkan Pancasila dengan benar,” urainya.

“Juga salah kita tidak berani mewujudkan masyarakat bangsa dan Negara Pancasila secara murni dan konsekuen. Sekarang ada nggak para pemimpin yang bicara masalah hukum berdasarkan Pancasila yang melindungi seluruh rakyat. Enggak ada yang ngomong gitu lagi,” tukas Bambang.

Drs Bambang Sulistomo, SIP

Baca juga: Bedah Buku The Story of Simplicity Mayjen TNI (Purn) Suyanto, Kesahajaan Seorang Intelijen



Lebih Berat Mempertahankan dan Mengisi

Mewakili Pemerintah RI, Wawan H Purwanto, mengutarakan merebut kemerdekaan memang berat. Tapi lebih berat lagi mempertahankan kemerdekaan dan mengisinya. Menjaga supaya negeri ini tidak tercabik-cabik.

“Pancasila pernah dikubur hidup-hidup tahun 1998 dan tidak diajarkan di sekolah-sekolah. Akhirnya yang masuk ideologi yang lain termasuk salah satunya ideologi kekerasan. Dan baru direvitalisasi tahun
2017. Jadi 19 tahun kita itu loss (Pancasila),” kata dia.

Menurut Wawan, tantangan lainnya bagi bangsa Indonesia adalah bagaimana menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan.

“Mudah diucapkan tapi tidak mudah dilaksanakan,” tegasnya.

Wawan H Purwanto



Berbagai kendala, lanjut Wawan, tentu akan dialami di daerah-daerah kedepan.

“Ketika kita mengatasi berbagai persoalan maka sebetulnya jiwa besar itu mesti dikedepankan yaitu bagaimana menanggalkan kepentingan pribadi atau golongan, tapi lebih kuat mengedepankan kepentingan bersama. Ini yang tidak mudah. Maka diharapkan ini bisa menjembatani itu semua. Karena ke depan semakin berat ini tantangannya,” tandas Juru bicara BIN (Badan Intelijen Negara) ini.

(VIC)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan