
Patambor (Parsadaan Pomparan Raja Toga Manurung dohot Boru) Jakarta Timur menggelar momen bersejarah yakni pernyataan kebersatuan yang digelar di BPU Gorga II, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Minggu (27/7/2025).
Pada kesempatan itu juga, diadakan pelantikan pengurus Patambor Jakarta Timur yang diketuai oleh St. Ronny Paslah Manurung didampingi Sekjen Tigor Mangatas Manurung dan jajaran pengurus lainnya.
Selama hampir enam tahun tanpa perayaan bersama, kerinduan akan kebersamaan akhirnya tertumpah di satu hari penuh sukacita.
Dengan semangat tema Mazmur 133:1, “Sungguh alangkah baik dan indahnya, bila saudara-saudara diam bersama dengan rukun,” acara ini menjelma menjadi lebih dari sekadar tradisi tahunan—ia menjadi barometer baru bagi seluruh Patambor di Indonesia.
Baca juga: Panggilan Iman Serukan Tutup TPL: Doa, Hukum, dan Ekonomi Menyatu untuk Danau Toba yang Luka
Kebersamaan Harus Dijaga oleh Kristus
Ibadah pembuka menjadi pondasi rohani dari seluruh rangkaian acara. Pdt Mangatur Manurung, dalam kotbahnya yang menyentuh, mengingatkan pentingnya hidup dalam jaringan sosial dan spiritual.
“Identitas kita akan terlihat ketika kita hidup dalam kebersamaan. Sekuat apapun seseorang, tanpa jaringan, dia bukan siapa-siapa,” ucapnya.
Dengan suara mantap, ia menyerukan bahwa kebersamaan bukan semata soal senyum dan pelukan hangat—namun juga soal luka yang harus dibalut, dan luka lama yang jangan diungkit kembali.
Lagu rohani “Hanya Yesus Jawaban Hidupku” mengalun di akhir kotbah, menjadi penguat bahwa pusat dari seluruh persekutuan ini adalah Kristus sendiri.
Lahir Persatuan
Ketua Panitia sekaligus Ketua Patambor Jakarta Timur, St. Ronny Paslah Manurung, menyebut pesta ini sebagai awal baru.
“Inilah momentum kita untuk bersatu, sehati seia sekata,” katanya dengan bangga.
Ia mengapresiasi kerja keras seluruh panitia selama dua setengah bulan yang menghasilkan acara tertib, meriah, dan penuh kasih.
Ia juga memberikan penghormatan kepada para pengurus sebelumnya yang telah menjadi perekat—Nasir Manurung dan Huminsar Manurung—yang disebut sebagai “dua orang tua yang telah menjaga api Patambor agar tetap menyala.”
Barometer Persatuan untuk Indonesia
Sorotan kemudian datang dari Dr. Laurensius Manurung, mewakili Dewan Penasihat.
Dengan mata berkaca-kaca, ia menyebut hari ini sebagai “hari bersejarah setelah enam tahun tanpa pesta.”
“Karena holong (kasih), maka kita bersatu,” ujarnya lirih. Ia menegaskan, Jakarta Timur kini menjadi contoh untuk cabang Patambor di wilayah lain.
Ia juga menyatakan harapan agar dari sinilah kebangkitan Pomparan Raja Toga Manurung Indonesia dimulai.
Baca juga: TPL Rugikan Alam dan Investor, Siapa Diuntungkan?
St. Edison Manurung, Mantan Ketua Patambor Jakarta Timur, menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya doa syukur dan pesta Partangiangan yang berhasil mempertemukan kembali seluruh pomparan Raja Toga Manurung dan Boru di wilayah Jakarta Timur.
“Apa yang dulu kita rintis, hari ini telah terwujud. Persatuan ini menjadi barometer bagi seluruh cabang Patambor di Indonesia,” ujar Edison.
Ia menekankan pentingnya momen kebersamaan ini sebagai titik tolak agar semangat serupa bisa menjalar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Saya berharap, melalui momentum ini, seluruh pomparan Manurung dari berbagai daerah turut mengikuti jejak seperti yang telah dilakukan oleh Patambor Jakarta Timur,” imbuhnya.

Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan generasi muda, St. Edison Manurung juga turut berkontribusi sebagai donatur program beasiswa.
Langkah ini melanjutkan komitmennya yang sebelumnya juga dijalankan Edison Manurung sebagai Ketua Umum Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), dengan bertujuan mencetak generasi Batak yang unggul dan berdaya saing.
“Puji Tuhan, saya kembali diberi kesempatan untuk berbagi. Pendidikan adalah pondasi penting untuk membangun masa depan generasi penerus kita,” ujarnya.
Kebersamaan adalah Kekuatan
Arya Jonggara Manurung, SH, Ketua Umum Patambor Indonesia, memberikan penghargaan khusus kepada Patambor Jakarta Timur.
Baca juga: Terobosan St Morita Farma, Andaliman Jadi Bahan Baku Kosmetik Pertama yang Disetujui BPOM!
Ia mengatakan banyak yang tidak menyangka bahwa warga Manurung di Jakarta Timur bisa berkumpul sebanyak ini.
“Tona oppungta ‘Sisada Anak, Sisada Boru’ bukan sekadar slogan. Itu bisa terwujud jika kita bersatu. Dan dalam kebersamaan, ada kekuatan,” ungkapnya.
Ia berharap langkah yang dimulai dari Jakarta Timur dapat memicu semangat bersatu di seluruh Indonesia, mulai dari cabang Patambor Sumatera hingga Papua.
Beasiswa dan Harapan Baru bagi Generasi Manurung
Acara ini juga dimeriahkan oleh pemberian beasiswa pendidikan kepada anak-anak dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Hadir juga pada saat itu Sekjen Patambor Indonesia Kaya Mudddin Manurung.
Baca juga: KMDT Serukan Aksi Hijaukan Kembali Kaldera Toba, Status UNESCO Terancam Dicabut
Api yang Kembali Menyala
Dari Pondok Bambu hari itu, suara doa dan sukacita warga Patambor Jakarta Timur terdengar seperti gemuruh rindu yang akhirnya menemukan jawaban.
Apa yang dimulai dari tekad kecil untuk bersatu, kini menjadi obor besar yang bisa menerangi seluruh wilayah Patambor di Indonesia.
Dari Jakarta Timur, semangat “Sisada Anak, Sisada Boru” benar-benar hidup—dan siap dikobarkan ke seluruh negeri.
(VIC)
Be the first to comment