Kebersamaan GALARUWA Satukan Visi dan Misi dalam KopDar I

Perkumpulan Jaga Pancasila Zamrud Khatulistiwa
Foto bersama usai Kopdar (Kopi Darat) I Galaruwa di Fave Hotel, Depok, Sabtu (26/11/2022).

IndonesiaVoice.com | Suasana hangat dan kebersamaan nampak terlihat dalam Kopi Darat I Perkumpulan Jaga Pancasila Zamrud Khatulistiwa (Galaruwa) yang diadakan di Fave Hotel, Depok, Sabtu (26/11/2022).

Acara dibuka dengan doa Pdt Yesaya Suharsono, dilanjutkan upacara organisasi menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dengan dirigent Melinda A I Dewiyanti dan pembacaan Ikrar Sapta Juang Putra Putri Indonesia yang dipandu oleh M Gading Manurung.

Keakraban ditengah keberagaman terlihat manakala masing-masing peserta menyanyikan lagu daerahnya. Mulai lagu berbahasa Jawa, Batak, Papua, Maluku, dan lain-lain.

Ketua Umum Perkumpulan Jaga Pancasila Zamrud Khatulistiwa (Galaruwa) Ir Santiamer S Halolo menjelaskan, kopdar ini semacam musyawarah dalam rangka silaturahmi kebersamaan. Sebab, sejak Galaruwa resmi berbadan hukum diakui oleh negara pada 4 Juli 2022, hanya bersua di media sosial (medsos).

Baca juga: Sampaikan Kuliah Umum di PKKMB Universitas Trilogi, Ketua MPR: Pentingnya “Vaksinasi” Ideologi Kebangsaan





“Inilah pertama kali kita ketemu tatap muka (face to face). Sekaligus memperkenalkan organisasi ini agar punya pemahaman yang sama sehingga tidak gampang diombang-ambingkan. Itu tujuan dari kopdar ini,” urai dia.

Lebih jauh Santiamer mengemukakan Visi Galaruwa adalah, “Perkumpulan yang senantiasa memenuhi panggilan tugas bela negara untuk keutuhan dan tetap tegak dan utuhnya NKRI berasaskan Pancasila, berlandaskan pembukaan UUD 1945 dan utuhnya jati diri bangsa Indonesia yang Pancasilais.”

Sementara Misinya adalah “Mengawal, menjaga kemurnian dan konsistensi implementasi Pancasila serta pembukaan UUD 1945 sebagai satu-satunya ideologi dan landasan konstitusi NKRI baik dalam keadaan damai maupun krisis.”

Baca juga: PGI Minta Polisi Bersikap Adil Terkait Soal Penghinaan Agama





Santiamer menegaskan, Galaruwa merupakan organisasi yang bersifat terbuka, berwatak pejuang, berwawasan kebangsaan, demokratis, mandiri, independen dan netral. “Jadi organisasi ini bukan berbasis suku atau agama, tapi basisnya adalah nasional kebangsaan,” kata dia.

Lanjut Santiamer, meski baru berdiri 4 Juli 2022, Galaruwa telah melakukan serangkaian kegiatan. Diantaranya, memberikan bantuan materi dan materil kepada M Kace yang mengalami diskriminasi hukum dan mengikuti parade budaya pemakaian Kebaya di Bandung.

Juga, Galaruwa melakukan pendampingan bantuan hukum kepada perkara Hukum Jansen Hutajulu di Stabat, Langkat Sumatera Utara dan mengorganisir aksi damai ke Kedubes Iran di Jakarta dalam rangka penentangan wajib mengenakan jilbab.

Baca juga: Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Berikan Penghargaan Kepada 17 Tokoh Nasional





“Galaruwa juga, pada 1 November, meminta Bareskrim Polri menerapkan hukum yang sama kepada terduga penista Agama Julius Setiadi. Dan pada tanggal 19 November, kami menindaklanjuti pemberian bantuan hukum kepada Pengungsi (Refugees) Iran dan Afghanistan oleh kuasa hukum yang ditunjuk Galaruwa,” urai dia.

Melalui Kopdar ini, Santiamer berharap semakin banyak orang-orang yang terpanggil untuk membangun militansi nasionalisme dan kebangsaan Indonesia.

“Seperti motto kita ‘Tan Hana Wighna Tan Sirna’ yang artinya tidak ada rintangan apapun yang tidak bisa diatasi. Namun kita mesti berjalan lurus menurut konstitusi dan Pancasila. Bukan eka (ekstrim kanan) dan eki (ekstrim kiri), tapi kita berada ditengah saja yaitu jalan Wawasan Kebangsaan,” pungkasnya.

Baca juga: Menag: Menghina Simbol Agama adalah Pidana, Ceramah Harus Edukatif dan Mencerahkan





Sementara Ketua Yayasan Galaruwa, Lisnora Simatupang juga berharap melalui kopdar ini semua yang hadir tergugah untuk memperjuangkan tegaknya Pancasila di Indonesia sebagai satu-satunya ideologi di negara ini. “Kita bersama-sama mengawal implementasi Pancasila dan UUD 1945,” kata dia.

Lisnora menambahkan, kedepannya pertemuan ini tidak hanya sebatas 50 orang, namun lebih besar lagi sampai seluruh Indonesia kalau organisasi ini sudah berada di 38 provinsi.

“Sementara ini kita sudah bentuk DPW Provinsi Sumatera Utara pada 5 September 2022. Kita akan melakukan percepatan untuk membentuk DPW di 38 Provinsi di Indonesia,” tandasnya.

(Vic)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan