Jakarta, majalahspektrum.com – PERAYAAN puncak HUT ke-50 tahun keberadaannya di Indonesia, Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (GYK OSZA) menerbitkan (Launching) buku bertajuk “Bangkit dan Bersinar”. Buku setebal 228 halaman tersebut berisi tentang sejarah perjalanan dan perkembangan gereja OSZA resmi dilaunching pada saat perayaan puncak 50 tahun di Indonesia dan pengabdiannya.
Penyusun buku, Bro Sugiyanto mengatakan buku ini merangkum secara umum keberadaan gereja, bukan merupakan karya tulis murni, alih-alih hasil dari proses menata ulang naskah yang sudah ada. Singkatnya, buku ini berisi sejarah keberadaan dan perkembangan gereja GYK OSZA dan bentuk pengabdiannya di Indonesia.
“Seluruh isi buku menjadi satu keutuhan benang merah peristiwa, pengalaman dan bentuk pengungkapan secara tulus dan objektif mengenai ‘Siapakah Kami’ (GYK OSZA),” terang Sugiyanto dalam jumpa pers di Balai Sarbini sebelum perayaan puncak 50 tahun di Indonesia GYK OSZA, di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta, Sabtu (26/10/2019) sore.
Turut hadir dalam jumpa pers launching buku itu; Presiden Area Asia GYK OSZA, Elder David F. Evans dan Dewan Area 70 Indonesia Elder Djarot Subiantoro.
Elder Subiantoro mengatakan, tema HUT “Bangkit dan Bersinar” merupakan pengungkapan dari dua perintah utama Injil Yesus Kristus yang tertulis dalam kitab Matius 22 ayat 36-39 yakni tentang perintah Mengasihi Tuhan Allah dan Mengasihi Sesama Manusia dan Yohanes 14 ayat 15 yaitu bila mengasihi Tuhan, kita akan menuruti segala perintah-Nya.
“Ini selaras dan konsisten dengan doa dedikasi di tanah Indonesia 50 tahun yang lalu, dengan visi pelayanan dan keidupan kami selagi berusaha menjadi orang-orang suci di zaman akhir. Jangan salah catat, zaman akhir bukan akhir zaman,” kata Elder Subiantoro.
Lagi kata Elder Subiantoro, diharapkan GYK OSZA di Indonesia dapat Bangkit dan Bersinar sebagai sebuah keluarga dan komunitas, dijadikan makmur, diberkati sehingga menjadi produktif. Pekerjaan tersebut akanlah tidak mudah , namun akan berhasil karena ini adalah pekerjaan Allah.
“Bangkit dan Bersinar, bangkitnya perkembangan gereja GYK OSZA di Indonesia dan Bersinar di Indonesia lewat dedikasi dan pengambian bagi bangsa,” jelasnya.
Ditambahkan Presiden Area Asia GYK OSZA, Elder David F. Evans, dimanapun (di seluruh dunia) GYK OSZA berada , selalu berusaha menghormati norma dan hukum yang ada di Negara tersebut.
“Kami ingin berbagi dan memberkati suatu bangsa dimana kami berada. Saat memperkenalkan keberadaan dan pengajaran gereja, kami (GYK OSZA) tidak pernah memaksakan untuk ikut, semua diserahkan kepada orang per orang sambil melakukan perbuatan kasih seperti 2 perintah injil (Matius 22:36-39),” tuturnya.
Dalam buku tersebut terdapat kata sambutan dari Ketua PBNU, Prof, Dr, KH, Said Aqil Seroj, MA, Sekum PGI Pdt, Gomar Gultom dan Alwi Shihab. Persahabatan yang kental antara GYK OSZA dan NU sangat terlihat, bukan saja pada isi buku itu, tetapi juga saat perayaan puncak HUT 50 Tahun GYK OSZA di Indonesia yang dikemas dalam “Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara”. Bersama Alwi Shihab dan tokoh NU lainnya, hadir dalam malam perayaan tersebut ibu negra Presiden RI ke-4, Sinta Nuriyah Wahid (Gus Dur).
Dalam malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara menandai semaraknya perayaan puncak HUT ke-50 Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (GYK OSZA) di Indonesia. Hampir dari seluruh budaya yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke ditampilkan dalam bentuk drama dan tarian diiringi musik dan lagu daerahnya (opera).
Hadir sebagai tamu undangan dalam malam perayaan puncak HUT tersebut mantan Menteri Menkokesra yang juga mantan Ketum partai PKB, Alwi Shihab, ibu Negara Presiden Ke-4 RI Sinta Nuriyah Wahid (isteri Gus Dur) tokoh lintas agama dan gereja serta mitra kerjasama kemanusiaan GYK OSZA.
Bersamaan dengan Malam Pagelaran Opera Budaya Nusantara tersebut, GYK OSZA menerbitkan buku 50 Tahun di Indonesia Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir “Bangkit dan Bersinar”. Dalam buku yang berisi tentang perjalannan dan pelayanan gereja GYK OSZA di Indonesia tersebut, terdapat juga kata sambutan dan ucapan selamat dari Ketua PBNU Said Aqil Seroj dan Sekum PGI Pdt, Gomar Gultom.
Dalam kesempatannya di acara puncak perayaan HUT ke-50 GYK OSZA, Alwi Shihab mengatakan perjalanan 50 tahun GYK OSZA di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa keberagaman terawatt dengan baik di Indonesia.
“Telah 50 tahun GYK OSZA tumbuh dan berkontribusi aktif dalam berbagai sector kemanusiaan, bergotongroyong, bahu-membahu dengan masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya kepedulian tergadap penanganan kebencanaan alam,” kata Alwi di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (26/10/2019) malam.
Alwi mengaku akrab dengan GYK OSZA karena kerab berhubungan dan kerjasama program kemanusiaan dengan LDS Charities yang merupakan organ dari GYK OSZA.
“Yang saya pahami, pengajaran GYK OSZA yang kalau di negeri asalnya Amerika bernama The Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints disingkat LDS menekankan pengajaran menempatkan keluarga sebagai unit utama kehidupan dalam rangka mencapai peradaban yang lebih luas,” ungkapnya.
Yang dikatakan Alwi selaras dengan isi buku “Bangkit dan Bersinar”, dimana GYK OSZA memang menekankan pengajaran inti pada keluarga. Menurut buku tersebut, pembangunan karakter keluarga akan berdampak pada pembangunan kualitas karakter suatu bangsa. Hal ini selaras dengan ungkapan “Jika Ingin Menghancurkan suatu Bangsa, hancurkanlah tiap keluarga di bangsa tersebut” begitu pula sebaliknya.
Sementara, Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt, Gomar Gultom dalam kata pengantarnya di buku tersebut mengatakan dirinya mewakili MPH PGI mengapresiasi pelayanan gereja OSZA dalam aksi kemanusiaan. Hal itu, kata dia, sebagai wujud pewartaan kabar baik di tengah masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Saya mengapresiasi kesediaan gereja OSZA untuk bersinergi bersama Gereja-gereja di sekitarnya dalam setiap kegiatan merespon setiap peristiwa bencana yang terjadi di Indonesia,” kata Gomar.
“Penampilan opera budaya nusantara di malam perayaan puncak HUT ke-50 tahun gereja OSZA sebagai bentuk penghargaan atas keberagaman Indonesia yang majemuk yang harus terus dirawat dan dipelihara sebagai karunia Tuhan atas bangsa ini,” tambah calon kuat Ketum PGI mendatang ini.
Tampak dalam malam perayaan puncak HUT ke-50 tahun GYK OSZA di Indonesia penampilan aneka budaya tarian dan lagu daerah yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke diiringi musik dan lagu (Paduan suara). Ditampilkan juga cuplikan video berbagai kegiatan kemanusiaan gereja OSZA di setiap peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan aksi sosial lainnya yang pernah dilakukan. (ARP)
Be the first to comment