
IndonesiaVoice.com – Di usianya yang menginjak 80 tahun, Republik Indonesia kembali mengibarkan Sang Saka Merah Putih di setiap sudut negeri.
Namun bagi Pengamat Politik, Dr. John Palinggi, MM, MBA, peringatan 17 Agustus bukanlah sekadar rutinitas seremonial, melainkan momentum refleksi mendalam: apakah kita sudah bersatu, berdaulat, dan menapaki jalan menuju kesejahteraan?
“Logo HUT ke-80 RI itu unik. Angka 8 dan 0 menyatu tanpa putus. Itu simbol persatuan. Artinya, apa pun yang kita bangun, tanpa persatuan tidak akan tercapai,” ujar John Palinggi saat diwawancarai.
Baginya, makna itu sangat mendasar—mulai dari ketahanan pribadi, rumah tangga, wilayah, hingga ketahanan nasional.
“Kalau ini rapuh, perpecahan bisa terjadi kapan saja. Ujungnya, disintegrasi wilayah,” tegas Ketua Harian Badan Interaksi Sosial Masyarakat (BISMA), Wadah Kerukunan Umat Beragama.
Mengingat Pahlawan, Memikirkan Keluarga yang Ditinggalkan
Bagi John Palinggi, perayaan kemerdekaan tidak boleh terlepas dari penghormatan pada para pahlawan.
Ia menyoroti kebiasaan meletakkan bunga di Taman Makam Pahlawan tanpa memikirkan kondisi keluarga yang ditinggalkan.
“Kita harus ingat, pahlawan itu mengorbankan jiwa dan raga. Jangan hanya datang ke makamnya, tapi juga pikirkan keluarganya. Apakah mereka masih punya beras untuk dimakan?” ungkap Ketua Umum DPP ARDIN (Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia)
Ia juga mengkritisi pergeseran makna Taman Makam Pahlawan yang kini kerap diisi tokoh yang wafat bukan di medan tempur.
“Ini harus dikembalikan pada makna aslinya,” katanya.
Baca juga: Dr. John Palinggi: Jangan Perpanjang Polemik Ijazah Jokowi, Percayakan ke Hukum
Bersatu untuk Berdaulat
John Palinggi melihat momentum Upacara Gelar Pasukan Operasional TNI sebagai pernyataan tegas: Indonesia berdaulat.
“Berdaulat itu kemerdekaan. Kalau negara tidak berdaulat, apa yang mau dibangun?” ujar Ketua Umum Asosiasi Mediator Indonesia (AMINDO) ini.
Ia mengingatkan bahwa kesejahteraan hanya lahir jika persatuan dan kedaulatan dijaga dari ancaman luar maupun dalam.
Baca juga: Dr John Palinggi: Polri di Usia 79, Dekat dengan Masyarakat, Modern, dan Penuh Integritas
Tiga Ancaman: Korupsi, Intoleransi, Disintegrasi
Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat memberantas korupsi. Namun, komitmen itu harus diikuti sistem hukum yang tegas.
“Kalau mencuri 1 miliar, minimal 10 tahun penjara. 10 miliar, 20 tahun. Di atas itu, seumur hidup. Jangan maksimum hukuman, harus minimum. Kalau tidak, percuma teriak berantas korupsi,” tegasnya.
Soal intoleransi, John Palinggi mengingatkan pentingnya edukasi masyarakat dan penegakan aturan pendirian rumah ibadat yang sudah diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri.
“Banyak masalah terjadi karena kurangnya silaturahmi. Semua agama memerintahkan berbuat baik, melarang berbuat jahat,” ujarnya.
Sementara ancaman disintegrasi, menurutnya, kerap dipicu ketimpangan pembangunan. Ia mendorong pemerintah memberi penghargaan bagi daerah yang sukses di bidang pertanian atau pariwisata, agar semangat membangun daerah tetap menyala.
Bendera Bajak Laut dan Bajak Anggaran
Menariknya, John menanggapi ringan soal kreativitas anak muda yang mengibarkan bendera One Piece bergambar bajak laut.
“Selama tidak menghina lambang negara dan tidak ganggu ketertiban, biarkan saja. Lebih baik bendera bajak laut daripada bajak anggaran,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Baca juga: Dr John Palinggi: Menguak Rahasia Panjang Umur, Sehat, dan Energik
Refleksi Seorang Anak Desa
John Palinggi tak lupa mengenang momen pertama kali dirinya diundang ke Istana Negara tahun 1985.
“Saya menangis. Anak desa bisa diundang ke Istana, itu kemurahan Tuhan,” kenangnya.
Baginya, merayakan kemerdekaan adalah saatnya introspeksi. “Jangan hanya kata-kata berbunga-bunga. Berikan karya nyata yang membawa nilai tambah, minimal bagi diri, keluarga, dan bangsa. Taati hukum, hormati pemerintah, sayangi sesama,” pesannya.
Di akhir wawancara, John Palinggi mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 bagi Republik Indonesia.
“Bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera—Indonesia pasti maju. Merdeka! Merdeka! Merdeka!” serunya penuh semangat. (Victor)
#HUTRI80 #Merdeka #IndonesiaMaju #DrJohnPalinggi #PersatuanIndonesia #BersatuBerdaulatSejahtera #KemerdekaanRI #17Agustus
Be the first to comment