IndonesiaVoice.com | Film produksi Fourcolours Films dan Titimangsa Foundation, “Before, Now & Then (NANA)” menyabet lima piala Citra pada gelaran Festival Film Indonesia 2022 yang dilaksanakan 22 November 2022.
Film “Before, Now & Then (NANA)” yang disutradarai oleh Kamila Andini, meraih piala pada kategori paling bergengsi dalam FFI yaitu Film Cerita Panjang Terbaik.
“Piala ini kami persembahkan untuk Nana, perempuan pemberani yang menempuh jalan sulit untuk merdeka, merdeka menjadi diri sendiri.” kata Gita Fara selaku produser film “Before, Now & Then (NANA)”.
Baca juga: Ini 27 Pemenang Festival Film Indonesia 2022
Kamila Andini juga menambahkan “Kemenangan ini untuk para leluhur kami di Tanah Sunda” pada sesi penyampaian pesan setelah menerima Piala Citra pada malam Festival Film Indonesia 2022.
Selain memenangkan kategori Film Cerita Panjang Terbaik, film ini juga memenangkan empat Piala Citra dari empat kategori lainnya, yaitu Pengarah Sinematografi Terbaik diraih Batara Goempar ICS, Pengarah Artistik Terbaik oleh Vida Sylvia, Penyunting Gambar Terbaik oleh Akhmad Fesdi Anggoro, dan terakhir Penata Musik Terbaik diraih Ricky Lionardi.
Sebelum diganjar lima Piala Citra, Film “Before, Now & Then (NANA)” sudah lebih dulu menjelajah beberapa festival film dan meraih penghargaan pada festival tersebut.
Baca juga: Tiga Menteri Hadiri Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2022
Sebut saja Berlin International Film Festival dan Asia Pacific Screen Awards. Pada partisipasinya digelaran Berlin International Film Festival, film “Before, Now & Then (NANA)” memenangkan penghargaan Silver Bear for Best Supporting Performance yang diraih oleh Laura Basuki dalam perannya sebagai Ino.
Kemudian pada penganugerahan Asia Pacific Screen Awards, film “Before, Now & Then (NANA)” meraih penghargaan Best Film.
Untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Film “Before, Now & Then (Nana)” bisa ditonton di Prime Video. Distribusi film “Before, Now & Then (NANA)” juga menjelajah ke beberapa negara.
Baca juga: Trailer Film Cek Toko Sebelah 2 dirilis, Penuh Intrik dan Komedi
Taiwan dan Hongkong menjadi negara yang juga sudah menayangkan Film “Before, Now & Then (NANA)”. Setelahnya, pada bulan Desember 2022, akan dilanjutkan penayangan Bioskop di Korea Selatan pada tanggal 15 Desember dan Perancis pada tanggal 24 Desember.
Daftar negara yang akan menayangkan Film “Before, Now & Then (NANA)” masih panjang, seperti Swiss, Spanyol, Yunani, Italia, Swedia, Yugoslavia, Republik Ceko, Polandia, Amerika Serikat, Israel, dan negara-negara Timur Tengah.
Film berlatar waktu di akhir 1960-an ini membawa Kamila Andini ke eksplorasi baru dalam perjalanan kariernya sebagai sutradara, ia menggarap film periodik yang juga diinspirasikan dari kisah nyata.
Baca juga: Film Sri Asih, Ceritakan Aksi Superhero Perempuan Pertama Indonesia
Kamila Andini berbagi ceritanya, “Film periodik Indonesia selalu terkait dengan sesuatu yang besar atau tentang seorang tokoh penting, sedangkan ketika saya mengerjakan ini saya ingin menceritakan seorang tokoh perempuan pada umumnya, seperti nenek kita, kakak kita atau ibu kita, yang bisa disayangi dengan semua kekurangan dan kelebihannya. Kebetulan saja ia hidup di masa itu. Tapi kita juga bisa berefleksi dengan masa itu dan masih bisa terhubung dengan masa kini. Saya ingin membuat jembatan dari masa lalu ke masa sekarang.”
“Before, Now & Then (NANA)” merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2018, diproduksi oleh Fourcolours Films yang sebelumnya memproduksi film panjang Siti, Film Terbaik FFI 2015 karya Eddie Cahyono; Turah, film wakil Indonesia untuk Academy Awards 2017 karya Wicaksono Wisnu Legowo, dan Kucumbu Tubuh Indahku, Film Terbaik FFI 2019 karya Garin Nugroho.
Dalam produksi ini Fourcolours Films bekerja sama dengan Titimangsa Foundation. Happy Salma, pendiri sekaligus direktur dari Titimangsa juga berperan sebagai NANA.
Baca juga: Trailer dan Poster Film Qorin Diluncurkan, Angkat Kisah Santri dan Ritual Sesat
Ia juga menduduki kursi produser pendamping untuk film ini. Titimangsa sebelumnya banyak memproduksi seni pertunjukan seperti Rumah Kenangan, Aku Istri Munir dan juga Bunga Penutup Abad.
Produksi film ini memperoleh dukungan pendanaan dari Purin Pictures Thailand untuk dukungan pendanaan pasca produksi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat untuk support produksi, dan juga berhasil memenangkan penghargaan CJ ENM Award di Asian Project Market Busan International Film Festival 2021. (Vic)
Be the first to comment